Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Fatherless Country itu Nyata

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Senin, 5 Juni 2023

Tujuan menulis ini karena kegundahan diri dan mungkin sebagian orang tentang peran Ayah dalam pengasuhan. Tidak menyebut nama, lokasi dan lainnya. Mudahan tulisan ini tidak dianggap nyinyir atau menghakimi orang lain, tapi karena gemas sekali!

Akhir pekan lalu, suami di invite ke WAG sekolah barunya anak wedhok, P chan. Tahun ini P chan lulus sekolah dan lanjut pendidikan ke jenjang berikutnya. Setelah melalui serangkaian tahapan ujian dan lainnya Alhamdulillah diterima di sekolah baru ini.

Berhubung suami yang diinvite, suami jugalah yang memulai bercerita. Bahwa WAG ini tujuannya untuk pengumuman lanjutan setelah dinyatakan diterima bersekolah di sekolah tersebut. Oleh pihak sekolah, semua nomor yang dimasukkan adalah orang tua pihak Bapak alias Ayah calon siswa karena ketika mendaftar diminta nomor kontak Ayah.

Suami bercerita, baru beberapa menit masuk di WAG, sudah bermunculan permohonan dari beberapa Bapak untuk memasukkan nomor istri masing-masing alias Ibu calon siswa. Pihak admin atau sekolah menjawab bahwa WAG ini hanya sampai tanggal sekian, jadi tidak perlu mengundang kedua orang tua di WAG.

Namun ternyata permohonan invite nomor Istri ini terus berlanjut yang membuat Suami saya geleng-geleng kepala, tak habis Fikri, di luar Nayla. Ketika saya ikutan membaca isinya, mulai dari permohonan halus sampai yang agak maksa pun ada. Ada yang memberikan alasan bahwa beliau sering kerja di luar kota dan berada di tempat susah sinyal. Namun sebagian besar tidak memberikan alasan, pokoknya minta invite nomor Istri biar nanti Suami leave grup!

Sebegitu tidak pedulinya kah para Ayah dengan urusan anak? itu pertanyaan Suami, bukan saya ya. Kalau pertanyaan saya siy, Memangnya Bapak tidak berkomunikasi sehari-hari dengan Ibunya anak-anak? bisa kan diforward aja ke WA Istri? Kalau punya anak lebih dari satu, pasti Ibunya sibuk mengurus anak di rumah, memangnya tidak mau berbagi tugas sedikit saja, ngecek WAG sekolah anak misalnya? Coba deh, WAG alumni sekolah yang sering komen kan Pak Bapak, sempet donk pastinya cek WAG sekolah anak? Memangnya peran ayah cuman cari nafkah doank?! esmosi!

Suami saya kan sudah berpisah dengan mantan Istri, alias Mamahnya P chan. Namun urusan anak, tentunya Suami saya tetap terlibat. Mengasuh bersama meski orang tua sudah berpisah. Termasuk hal kecil seperti ini. Malah Suami cerita, ketika TK (kalau tidak salah) semua urusan sekolah P chan ya suami yang urus sendiri.

Setelah beberapa hari di bombardir chat minta invite nomor Istri, bahkan ada yang men-tag satu per satu beberapa admin WAG. Sekolah menyerah juga, beberapa nomor istri dimasukkan dan para Bapak pun keluar WAG. Meski pun pihak sekolah lagi-lagi menegaskan bahwa WAG ini hanya sampai tanggal sekian, bahwa tidak perlu meminta invite nomor orang tua lainnya (secara halus mohonnya).

Yah, kita tidak tahu tantangan setiap keluarga ya buk. Mudahan dilancarkan semua urusan para Ayah mencari nafkah aamiin. Namun, Jika pihak sekolah yang baru ini sudah punya aturan alangkah baiknya kita hormati saja. Kitanya yang harus menyesuaikan diri beradaptasi dengan aturan sekolah yang baru.

Peristiwa ini membuat saya menceritakan kepada suami bahwa Indonesia merupakan peringkat ketiga Fatherless Country (saya belum menemukan sumber asli dari peringkat ini). Tidak adanya kehadiran Ayah dalam tumbuh kembang anak. Jurnal yang membahas ini banyak sekali. Media kredibel banyak yang menuliskan hal ini juga.

Padahal di dalam Al Quran peran dan figur ayah sangat penting dalam tumbuh kembang anak terutama dalam menanamkan akhlak mulia pada anak. Katanya negara Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak? Tidak masuk Haikal, Sungguh Herman sekali.

Semoga kita bisa memberi teladan yang baik bagi anak laki-laki bagaimana menjadi Suami yang terlibat dalam urusan rumah dan Ayah yang berperan dalam pengasuhan anaknya kelak, aamiin. Semoga kita bisa memberi contoh kepada anak perempuan bagaimana melihat dan memiliki kriteria calon suami yang nanti bisa menjadi Suami yang ikut terlibat dalam urusan rumah dan Ayah yang ikut berperan dalam pengasuhan anak, aamiin.

Sudah berkurang kesalnya buk setelah menulis ini? malah jadi ingat mantan suami, pfft. Istigfar.

Wassalam

#Menulisharianbulanjuni2023

#Menulisharianke3

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Author:

This is my journey towards achieving 100 pieces of my dreams. Follow to get inspired

Leave a comment