Posted in Daily, Diary, Great Enthusiasm, Guide to being happy, Stay Healthy

Jurnal 4 Kabin Healthy Life, Kampung Bakat 3

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Sabtu, 30 September 2023

Tulisan ini merupakan Jurnal ke-4 untuk Misi 4 atau Materi 4 dari Kabin Healthy Life, Kampung Bakat batch 3 tahun 2023.

Materi 4, oleh Ayunda Nurindah Fitria: Hidup Sehat dengan Teknik Berkesadaran Diri.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tulisan bawah ini

Review Materi

Apa Yang Saya Dapatkan Dari Materi Pekan Ini?

Alhamdulillah bisa mengikuti penjelasan dari Ayunda Nurindah Fitria seorang Psikolog, Ayunda Indah kedua kalinya memberikan materi, sebelumnya memberi materi di Pekan kedua. Zoom dilakukan pada tanggal 25 September 2023, Senin pada kisaran jam 17:00 WITA.

Beberapa takeaways dari penjelasan beliau:

  • Teknik ini penting karena di dalam beberapa therapy menggunakan teknik berkesadaran diri sebagai salah satu teknik yang digunakan untuk melatih teman-teman yang memiliki masalah mental untuk kembali menjadi baik di saat masa sulitnya.
  • Mengapa Berkesadaran Diri Sangat Penting? Berkesadaran Diri atau Mindfulness sangat penting agar kita menyadari apa yang sedang terjadi pada tubuh kita, masalah kita, pada diri kita, kita sedang merasakan apa. Hal tersebut merupakan langkah awal proses penyembuhan diri kita.
  • Sehat mental adalah kita mampu dalam kondisi yang produktif, mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah. Sehat mental bukan berarti kita terbebas 100 % dari masalah. Ketika kita mampu menangani stres kondisi normal maka kita sehat mental. Stres normal seperti masalah sehari-hari, kerjaan yang menumpuk dan lainnya. Stres yang tidak normal seperti bencana dan peristiwa traumatik lainnya. Orang yang produktif adalah orang yang mampu bersosialisasi di luar rumah. Memiliki kontribusi di dalam lingkungannya. Terlibat aktif di dalam keluarga kita.
  • Mengapa kita harus Berkesadaran Diri? Karena dalam kehidupan kita, kita sering sekali melakukan suatu hal terburu-buru. Sehingga kita kesulitan mengontrol emosi kita. Misalnya anak menangis, buru-buru harus menghentikan anak. Misalnya rumah berantakan dan tidak bisa membereskan semuanya langsung, sehingga menghakimi diri bahwa kita bukan Ibu yang baik. Dengan Berkesadaran Diri atau Mindfulness maka, kita bisa lebih mengenali dan memahami apa yang sedang terjadi pada diri kita.
  • Semakin sering kita berlatih teknik Berkesadaran Diri maka kita akan semakin aware dengan tubuh kita.
  • Jurnal pekan 2 itu banyak yang fokus pada emosi, padahal emosi hadir karena bangkitan memori jadi kadang bukan emosinya yang bermasalah namun karena memorinya. Overthinking itu bukan karena ada rasa cemas dan khawatir yang berlebihan namun bisa karena ada memori yang teringat. Pikiran apa yang membuat emosi muncul. Kadang kita sadar emosi kita apa tapi kita tidak sadar pikiran apa yang muncul sehingga memunculkan emosi tertentu.
  • Fungsi Berkesadaran Diri adalah mengurangi stres, meningkatkan performa, memperoleh hikmah dan awareness melalui observasi pikiran kita.
  • Bagaimana cara melakukan teknik Berkesadaran Diri? Fokus pada Saat ini; Cari tahu apa yang kita pikirkan, perasaan kita dan sensasi fisik yang terjadi; fokus pada saat mengalirnya kesadaran diri ini.
  • Mindful adalah fokus mengerjakan satu pekerjaan hingga selesai baru lanjut ke pekerjaan berikutnya. Sehingga kita bisa lebih fokus dengan apa yang sedang kita hadapi.
  • Body, Mind and Soul ketiganya harus sehat. Ketika ada pendapat ketika mental kita bermasalah berarti kita kurang iman. Jangan marah ketika ada yang bilang begitu, kita cek sendiri apakah kita sudah yakin akan itu. Biasanya depresi akibat tidak bisa menerima takdir, sehingga mau tidak mau kita harus mengaitkannya dengan kondisi Soulnya. Namun sebagai orang luar, kita tidak boleh menghakimi. Pertanyaannya jika kita sudah beribadah, sudah khusyuk atau belum? Ibadahnya memberikan suntikan kepada ruh kita tidak? Kita juga bisa melihat contoh dari para sahabat Rasul, ujiannya begitu banyak namun tidak sampai depresi karena iman.
  • Teknik Berkesadaran Diri: Fokus satu menit; Fokus satu benda; Mental Body Scan.
  • Fokus satu menit, jika kurang dari 1 menit maka kita harus sering berlatih agar kita memiliki kesadaran apa yang terjadi pada tubuh kita. Jika melewati 1 menit hal ini menjadi indikasi bahwa kita dianggap lambat. Semakin kita berlatih fokus satu menit maka kita akan mengembalikan akan kesadaran diri kita.
  • Fokus satu benda, 5 menit. Merasakan sensasi dan pikiran yang hadir apa adanya yang muncul tanpa ada intervensi.
  • Mental Body Scan, 10 menit.
  • Sulitnya kita mindful karena kita selalu menghakimi diri, sulit menerima apa adanya. Semakin kita memberikan tempat pada apa yang kita pikiran dan rasakan maka akan membuat kita semakin berproses dalam menerima apa yang terjadi pada diri kita, tidak denial. Kita jadi lebih fokus pada apa yang selama ini tidak kita perhatikan.

Mengapa Materi Ini Penting Bagi Diri Saya Agar Sehat Mental?

Materi ini penting karena, dari penjelasan Ayunda:

  • Saya semakin memahami mengapa Berkesadaran Diri sangatlah penting karena dengan menyadari apa yang terjadi pada diri kita maka kita sedang menuju proses penyembuhan mental kita.
  • Saya juga jadi mengerti di era kehidupan modern yang serba cepat diri kita menjadi terburu-buru dalam melakukan segala sesuatu, hal ini membuat kita menjadi `kehilangan` diri kita, dengan Berkesadaran Diri membuat kita bisa lebih mengenali dan memahami apa yang sedang terjadi pada diri kita.
  • Saya jadi memahami bahwa emosi yang muncul sesungguhnya adalah reaksi dari memori yang bangkit, tentunya memori yang tidak menyenangkan. Ternyata juga setiap peristiwa adalah netral, memori yang bangkitlah membuat suatu peristiwa membuat munculnya emosi. Dengan memahami hal tersebut, saya jadi lebih mudah untuk meregulasi emosi yang muncul.
  • Ditengah hiruk pikuk keseharian kita, mempraktikkan Teknik Berkesadaran Diri, untuk pekan ini saya melatih Fokus Satu Menit, membuat kita kembali `menemukan` diri kita, terkoneksi dengan diri kita kembali dan membuat lebih fokus pada apa yang selama ini tidak kita perhatikan.
  • Saya juga jadi memahami bagaimana Body, Mind and Soul saling terkoneksi, sehingga harus lebih khusyuk ketika beribadah agar ketiganya menjadi lebih sehat.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di tulisan bawah ini

Refleksi Misi

Perubahan Apa Yang Terjadi Pada Diri Saya Setelah Melakukan Misi?

  • Emosi marah saya yang sering muncul saat lelah, sekarang ini jadi jauh berkurang. Bahkan sejak melatih Materi Ayunda Indah di Pekan 2 itu emosi jadi lebih aman terkendali. Alhamdulillah. Ditambah dengan Teknik Berkesadaran Diri, rasanya diberi `tools` tambahan untuk memperbaiki diri.
  • Perubahan emosi yang aman terkendali ini membuat saya lebih bisa berkomunikasi dengan lebih baik ke anggota keluarga di rumah. Lebih mindful ketika membersamai anak, lebih mindful ketika deep talk dengan suami. Sehingga anak dan suami lebih banyak mengutarakan apa yang ada di hati dan pikiran mereka ke saya, lebih terbuka.
  • Jadi lebih banyak bersyukur dan lebih memperhatikan beberapa hal yang selama ini luput saya perhatikan. Seperti, ternyata rumah baik-baik saja kok tidak terlalu berantakan seperti yang saya pikirkan, ternyata tidak apa-apa jika lelah kemudian kita berhentisejenak untuk istirahat, ternyata suami dan anak-anak maklum kok sama kondisi apapun di rumah sayanya saja yang berharap terlalu banyak pada diri sendiri.
  • Saat ini saya melatih Teknik Fokus Satu Menit untuk bisa fokus meregulasi emosi, namun jadi ingin juga mencoba Teknik lainnya. Selain itu, selama tiga hari latihan saya merasakan saya lebih Berkesadaran Diri bahkan sebelum tekniknya dilakukan. Tambahan lagi, setelah selesai lekaukan teknik tersebut saya pun masih merasakan efek Berkesadaran Diri ini, banyak kegiatan yang saya lakukan menjadi lebih fokus dan lebih aware ketika melakukannya.

Apa Yang Butuh Saya Tingkatkan Ke Depannya Agar Misi Ini Semakin Efektif?

  • Rutin Melatih Teknik Berkesadaran Diri. Jika tidak bisa melakukan teknik yang durasinya 10 menit, lakukan saja Teknik Fokus Satu Menit. Sedikit Tapi Konsisten.
  • Mencoba teknik lainnya seperti Teknik Fokus Satu Benda, selama 5 menit melihat benda atau makanan untuk melatih mindful eating.
  • Dibarengi dengan menjaga kesehatan fisik dan mengatur pola makan yang sehat, Insya Allah saya bisa lebih sehat bugar jiwa dan raga aamiin.
  • Agar semakin efektif Teknik Fokus Satu Menit ini juga bisa dilakukan berbarengan dengan melakukan teknik Sadar Nafas.
  • Agar bisa konsisten dalam melakukan Teknik Berkesadaran Diri ini saya berencana membuat Habit Tracker di Bullet Journal saya, Insya Allah bulan depan.

Jurnal 4 Materi 4, Teknik Berkesadaran Diri

Saya melakukan latihan tepat malam hari selepas materi diberikan oleh Ayunda, kemudian dilanjutkan esoknya di waktu pagi, siang dan malam hari.

Senin/25-09-2023, Malam 22:32 WITA
Selasa/26-09-2023, Pagi 07:51 WITA
Selasa/26-09-2023, Siang 12:24 WITA
Selasa/26-09-2023, Malam 21:06 WITA
Rabu/27-09-2023, Pagi 5:55 WITA
Rabu/27-09-2023, Siang 11:49 WITA
Rabu/27-09-2023, Malam 21:46 WITA
Kamis/28-09-2023, Pagi 07:11 WITA
Kamis/27-09-2023, Siang 12:13 WITA
Kamis/27-09-2023, Malam 20:38 WITA

Tetap semangat menuju sehat jiwa raga!

Wassalam.

#KampungBakat3

#KabinHealthyLife

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke10

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Daily, Diary, Guide to being happy

Cerita Tentang Warna

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Kamis, 28 September 2023

Hari ini tanggal merah sebagai hari Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Definisi

Menurut KBBI online, warna/war·na/ n adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa.

Warna di Dunia

Sir Isaac Newton membangun Color Theory ketika ia menemukan roda warna pada tahun 1666. Newton memahami warna sebagai persepsi manusia—bukan kualitas absolut—dari panjang gelombang cahaya. Dengan mengkategorikan warna secara sistematis, ia mendefinisikan tiga kelompok (interactiondesign.org):

  • Primer (merah, biru, kuning).
  • Sekunder (campuran warna primer).
  • Tersier (atau perantara—campuran warna primer dan sekunder).

Berapa sih jumlah warna yang ada di dunia?

Ada sekitar 10 juta warna yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Bagaimana kita mendapatkan nomor ini? Para ilmuwan percaya bahwa kita dapat melihat sekitar 1.000 tingkat terang-gelap, 100 tingkat merah-hijau, dan 100 tingkat kuning-biru. Lipat gandakan angka-angka ini, dan Anda mendapatkan 10.000.000 warna (wikihow).

Ada 7 warna inti di dunia: merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Setiap warna lainnya hanyalah variasi dari satu atau lebih warna tersebut (wikihow).

Para ilmuwan memperkirakan ada sekitar 18 demilion varietas untuk setiap warna (wikihow).

Warna paling Langka di Dunia

Beberapa warna paling langka di dunia, antara lain (Chloë Nannestad, 21 September 2023, Reader`s Digest):

  • Ultramarine blue
  • Kermes Red
  • Tyrian purple
  • Indian yellow
  • Mummy brown
  • Quercitron yellow
  • Lead white
  • Scheele’s green
  • Dragon’s blood-red
  • Vantablack
  • YInMn blue
  • Gamboge yellow
  • Baker-Miller pink
  • Woad blue
  • Cinnabar red

Teori Warna

Color Theory” adalah prinsip seni dan desain yang mencakup ide, prinsip, dan penerapan warna. Teori warna mencakup tiga konsep berbeda yang dapat Anda terapkan untuk menciptakan struktur logis dan elemen visual yang menarik dalam desain kita: roda warna, harmoni warna, dan penerapan atau konteks warna (indeed.com, 4 February 2023).

Color Theory adalah studi tentang bagaimana warna bekerja sama dan bagaimana warna mempengaruhi emosi dan persepsi kita. Ini seperti kotak peralatan bagi seniman, desainer, dan pencipta untuk membantu mereka memilih warna yang tepat untuk proyek mereka. Teori warna memungkinkan kita memilih warna yang serasi dan menyampaikan suasana hati atau pesan yang tepat dalam karya kita (interactiondesign.org).

Color psychology atau psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna tertentu mempengaruhi perilaku manusia. Warna yang berbeda memiliki arti, konotasi, dan efek psikologis berbeda yang berbeda-beda di setiap budaya. Selain perbedaan budaya, psikologi warna juga dipengaruhi oleh preferensi pribadi (MasterClass, 19 Agustus 2021).

Color psychology melibatkan penggunaan Color Theory—aplikasi praktis dalam mencampur dan mencocokkan berbagai warna—untuk mengeksplorasi konsep seperti persepsi warna dan efek kombinasi warna MasterClass, 19 Agustus 2021).

Warna Favorit

Warna bisa menggambarkan berbagai kondisi. Mulai dari rasa gembira, menyejukkan, menggoda, atau bahkan menakutkan. Dengan kata lain, warna sebenarnya tak cuma menyoal keindahan saja. Ada alasan tertentu baik disadari atau tidak, ketika seseorang memilih sebuah warna favorit. Nah, warna favorit inilah yang bisa menggambarkan psikologi atau kepribadian seseorang (halodoc, 06 Oktober 2019).

Menurut para peneliti, kesukaan manusia pada suatu warna berkaitan dengan hal-hal yang mengingatkan kita saat melihat warna tersebut. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesukaan kita pada suatu warna juga bisa ditentukan oleh tingkat kesukaan kita pada hal-hal yang kita hubungkan dengan warna tersebut (Avisena Ashari, 22 Maret 2019).

Dalam otak manusia, warna terekam dalam bentuk gambar, emosi, atau hal-hal yang berkaitan dengan warna tersebut. Kenapa bisa begitu, ya? Rupanya rangsangan yang sampai di saraf penerima diteruskan ke bagian otak lainnya. Yaitu amygdala. Ini membuat bagian amygdala dan hipothalamus di otak kita terhubung. Nah, akhirnya kita tidak hanya ‘melihat’ warna, tapi juga menilainya dan mengkaitkannya dengan hal lain seperti perasaan saat melihatnya (Avisena Ashari, 22 Maret 2019).

Beberapa Faktor yang Membuat Kita Menyukai Warna, antara lain (Avisena Ashari, 22 Maret 2019):

  • Perasaan Senang dan Tidak Senang
  • Faktor Diri Sendiri
  • Faktor Lingkungan

Apa warna favorit kebanyakan orang di Dunia?

Sebuah survei di seluruh dunia mengungkapkan bahwa biru adalah warna paling populer di 10 negara di empat benua. Namun survei terbaru YouGov yang dilakukan di 10 negara di empat benua menunjukkan bahwa satu warna – biru – adalah yang paling populer. Antara 23% (di Indonesia) dan 33% (di Inggris Raya) menyukai warna biru dari sebagian besar warna yang terdaftar (Natalia Golenkova, 5 Agustus 2021).

Warna terpopuler kedua lebih bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Namun, warnanya selalu merupakan salah satu dari tiga pilihan lainnya: hijau (kedua di Thailand, Tiongkok, dan Amerika Serikat), merah (di Indonesia, Singapura, Jerman, dan Inggris), atau ungu (di Hong Kong). Di Malaysia dan Australia, merah dan ungu berada di urutan kedua (Natalia Golenkova, 5 Agustus 2021).

Warna biru disukai banyak orang di seluruh dunia karena semua penduduk dunia bisa melihat langit cerah dan air laut yang berwarna biru. Menurut situs Science ABC, warna biru juga berhubungan dengan keseimbangan, ketenangan, dan ketulusan. Warna biru juga banyak digunakan sebagai lambang yang baik di berbagai budaya (Avisena Ashari, 22 Maret 2019).

Warna biru dari sisi psikologi bisa mengartikan kesetiaan, ketenangan, sensitif, dan bisa diandalkan. Warna langit ini juga bisa diartikan dengan stabil. Seseorang yang menyukai warna biru, umumnya selalu menjaga segala sesuatu tetap bersih dan rapi. Mereka juga merasa bahwa stabilitas adalah aspek yang paling penting dalam hidup (halodoc, 06 Oktober 2019).

Warna Favorit Saya

Warna favorit saya ternyata mengalami perubahan dari masa ke masa.

Merah

Ketika kecil saya menyukai warna Merah. Saya dan saudara laki-laki saya yang nomor dua berbeda usia satu tahun saja, sehingga kami berdua selalu diberi pakaian kembar dan semua barang yang sama, hanya warna saja yang membedakan, saya diberi semua yang berwarna merah dan adik saya berwarna biru.

Alasan lainnya adalah karena orang tua saya menyukai warna tersebut sehingga interior rumah kami pun banyak didominasi warna tersebut. Selain itu saya saat itu menganggap jika menyukai pink terlalu mainstream, semua anak gadis pasti menyukai warna pink.

Hitam

Saat kuliah S1 saya menyukai warna hitam karena saya menganggap hitam mewakili diri saya yang tidak menyukai sorotan dari orang banyak. Mantan suami saya yang dulu menjadi teman dekat saya saat kuliah pun menyukai warna yang sama. Rasanya saat itu senang sekali memiliki warna favorit yang sama dengan pujaan hati, huek.

Coklat

Saya menyukai warna ini saat S2, alasannya karena merasa warna hitam terlalu maskulin sehingga ingin yang lebih soft namun tidak terlalu jadi sorotan orang.

Pink

Ada masa-masa saya sangat tidak menyukai warna ini, karena sekeliling saya banyak sahabat yang tergila-gila dengan warna ini. Dekorasi kamarnya serba pink, semua barang yang dimiliki pun berwarna pink. Sampai pusink.

Namun ternyata lama kelamaan saya jadi ikutan menyukai warna tersebut. Saat mulai aktif bekerja saya jadi menyukai warna ini. Karena lingkungan saya banyak berinteraksi dengan rekan kerja lelaki, maka dengan menyukai warna pink saya merasa masih memiliki sisi feminin dari diri saya. Selain itu, kerudung dan lipstick warna pink juga cocok di kulit saya yang terang.

Navy

Setelah saya lanjut S3 di Jepang dan mulai menerapkan gaya hidup minimalis (meskipun masih pemula) saya mulai memperhatikan warna yang sering saya gunakan dan warna yang mendominasi rumah serta lemari saya. Ternyata banyak sekali barang dan pakaian yang berwarna navy.

Menurut saya, navy atau biru tua ini mewakili kenangan lama saya akan warna gelap (hitam) namun tidak terlalu maskulin.

Cream dan Beige

Warna cream memiliki undertone hangat dan rona cokelat. Sementara warna beige memiliki rona abu-abu yang dingin (property.kompas.com).

Saya menyukai warna-warna lembut ini karena untuk mengimbangi warna bold dari navy. Biasanya saya padu padankan warna ini menjadi warn kerudung dan navy sebagai pakaiannya.

Saat ini saya banyak bermain dengan warna navy, cream dan pink

So, What color do you love and why?

Wassalam.

Referensi

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke9

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Daily, Diary, Great Enthusiasm, Stay Healthy

Street Food Favorit Yang (Kemungkinan) Tidak Akan Pernah Saya Beli Lagi

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Rabu, 27 September 2023

Street Food atau Jajanan Kaki Lima adalah makanan atau minuman yang dijual oleh penjaja atau pedagang di jalan atau di tempat umum lainnya, seperti pasar, bazar, dan taman.

Indonesia merupakan surganya jajanan kaki lima bukan? Jadi, ketika back for good beberapa tahun lalu makanan pertama yang dikangenin tidak lain dan tidak bukan adalah street food seperti gorengan, dan teman-temannya.

Ketika beberapa bulan setelah back for good saya kemudian hamil, ngidamnya pun ya jajanan pinggir jalan ini. Mumpung ngidam jadilah semua kepengen dijabanin oleh Bapak Suami.

Semuanya itu enak semua sih, namun tidak semua baik untuk tubuh kita.

Saya pun mengalami akibatnya, ketika kehamilan semakin membesar saya mengalami kenaikan berat badan yang sangat tinggi, kalau cek perhitungan BMI saya itu sudah masuk Obesitas kelas I. Semua gejala penyakit pun mulai bermunculan, Tekanan Darah Tinggi, Gula darah yang di atas batas normal perempuan, kolesterol tinggi dan lain sebagainya.

Tidak sepenuhnya salah jajanan, namun tentunya salah saya pribadi yang kurang menjaga kesehatan diri, jarang olahraga, makan yang kurang sehat, suka tidur larut malam dan lain sebagainya.

Saat ini, dalam proses menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatan jiwa dan raga dengan mengikuti Kabin Healthy Life di Kampung Bakat batch 3 tahun 2023 ini salah satu usahanya adalah mengurangi asupan yang kurang sehat, berusaha mengonsumsi camilan atau penganan yang lebih sehat, rendah gula – garam dan tinggi serat seperti buah-buahan.

Nah, tujuan saya menuliskan ini adalah untuk mengingat kembali betapa saya menyukai sekali jajanan-jajanan ini namun juga sedikit demi sedikit saya harus berusaha mengurangi atau bahkan tidak lagi mengonsumsinya.

Sedih banget pasti, namun demi tubuh yang sehat dan bugar. Harus berani say goodbye!

Street Food favorit apa saja siy yang kemungkinan tidak akan saya beli lagi?

Gorengan

Kalau diingat-ingat nampaknya sudah lama sekali saya tidak beli gorengan di tempat langganan saya yang ada di seberang GOR Sempaja (GOR Kadrie Oening namanya sekarang), ada lebih dari enam bulan tidak ada beli!

Dahulu hampir setiap pagi sehabis mengantar anak atau sehabis jogging pagi di GOR pasti menyempatkan mampir untuk membeli. Saat hamil saya bisa habis 6~8 buah gorengan dalam sehari diluar waktu makan dan waktu makan camilan lainnya.

Alasan saya tidak akan lagi membelinya karena untuk menjadi sehat sebaiknya kita mengurangi asupan makanan yang di goreng atau berminyak khususnya yang di goreng deep fried seperti gorengan ini. Kecuali kita membuat sendiri di rumah maka sedikit banyak kita bisa mengontrol agar membuat gorengan yang lebih sehat. Misalnya mengurangi minyaknya, lebih sehat sih namun nampaknya berkurang kenikmatannya ya.

Martabak Manis atau Terang Bulan

Camilan favorit seluruh keluarga ini apalagi jika belinya di sore hari atau di malam minggu. Rasa kesukaan saya adalah keju susu kismis dan coklat kacang wijen, yummy!

Rekor bagi keluarga kami jika sudah beberapa bulan terakhir ini kami tidak pernah membeli martabak manis lagi sepulang menjemput anak sekolah di sore hari. Jika dihitung nampaknya ada dua~tiga bulanan ini kami tidak membelinya.

Padahal dahulu hampir setiap sore atau minimal 2 kali dalam seminggu kami membeli dan menyantapnya bersama keluarga di rumah.

Alasan saya untuk tidak lagi membelinya karena camilan enak ini tinggi gula dan mengandung gluten. Tepung dan gula adalah makanannya sel kanker.

Usia sudah kepala empat ini sudah harus mengurangi gula agar kulit tidak cepat keriput dan banyak kebaikan lainnya untuk kesehatan kita.

Berhubung setiap penjual terang bulan selalu bersama dengan martabak (asin), maka martabak pun kemungkinan tidak akan saya beli lagi.

Nasi goreng dan Mie goreng

Makanan khas Indonesia, siapa yang tidak suka akan keduanya? Semua orang sangat suka.

Kami sekeluarga pun suka, namun sebulan terakhir ini kami berusaha mengurangi konsumsi keduanya. Jika membeli nasi goreng dan mie goreng di warung penjual biasanya saya memilih menu capcay saja yang lebih sehat.

Konsumsi mie instant di rumah pun kami batasi, hanya boleh satu bulan satu bungkus saja (termasuk mie goreng yang dibeli di penjual kaki lima).

Alasan saya tidak lagi membelinya karena nasi goreng biasanya di makan malam hari, di mana isinya juga banyak mengandung minyak dan hanya berisi karbohidrat dengan sedikit sekali serat.

Alasan saya tidak lagi mengonsumsi mie goreng dan mie instant adalah karena mie merupakan makanan dengan proses pengolahan yang lumayan panjang. Processed food merupakan makanan yang kurang sehat. Semakin panjang prosedur sebuah makanan diolah maka semakin tidak sehat. Mie juga mengandung gluten dan tinggi garam atau natrium.

Minuman Kekinian dan Minuman Kemasan

Minuman kekinian merupakan istilah yang digunakan untuk minuman–minuman inovatif dan populer, baik karena rasa maupun ciri khasnya yang unik. Beberapa jenis minuman kekinian antara lain minuman boba, cheese tea, kopi susu dengan brown sugar, thai tea, dan regal drink (Listiorini, 2019 dalam MT Veronica, 2020, Indonesian Journal of Health Development).

Favorit kami sekeluarga juga ini, namun setelah semakin melek informasi tentang kesehatan dan makanan sehat maka kami semakin mengurangi konsumsinya. Meskipun saat ini minuman kekinian ini bisa diatur kadar gulanya menjadi less sugar atau no sugar namun tetap saja rasanya manis.

Keduanya, minuman kemasan dan minuman kekinian memiliki kadar gula yang cukup tinggi.

Saat ini kami menyiasatinya dengan memilih air mineral kemasan jika haus di luar rumah, memilih air putih hangat atau teh tawar hangat jika makan di restoran, dan memilih no sugar jika kadang kangen juga beli teh tarik di pinggir jalan.

Sekian beberapa makanan kaki lima yang mudah-mudahan bisa istiqomah untuk tidak lagi membelinya. Semangat!

Apakah masih ada lagi? jika ada nanti saya buat tulisan part 2 nya ya.

Apakah kalian punya makanan favorit kaki lima yang berusaha dikurangi konsumsinya?

Wassalam.

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke8

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Daily, Diary, Living in Matsuyama

Makanan Paling Menantang yang Pernah Saya Makan

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Selasa, 26 September 2023

Apakah kalian punya pengalaman makan makanan yang menantang?

Biasanya makanan yang kita anggap menantang adalah makanan yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, yang kita temui ketika kita melakukan perjalanan atau traveling, lebih banyak lagi akan kita temui makanan yang menantang jika kita bepergian ke luar negeri, khususnya lintas benua.

Mengapa dianggap menantang? Karena makanan tersebut tidak lazim dihidangkan di negara asal kita, tidak biasa dijadikan makanan di dalam budaya kita. Namun, bagi budaya bangsa lain hal tersebut dianggap makanan biasa saja.

Karena itulah maka kita dibuat penasaran untuk mencobanya.

Seperti apa? Layaknya setiap musim Durian kita beramai-ramai makan durian bareng. Bagi bangsa lain, buah Durian merupakan buah yang tidak lazim dimakan. Katanya siy karena banyak yang tidak tahan dengan baunya. Padahal menurut kita, bau buah Durian itu luar biasa bukan?

Kalian pernah mendengar Vegimite? Selai khas yang merupakan menu sarapan populer di Australia biasanya disantap dengan roti panggang. Namun, bagi bangsa lain, Vegimite merupakan makanan yang cukup menantang karena baunya yang sangat kuat dan khas. Ada yang bilang mirip bau kaos kaki, mirip bau obat kadaluarsa, mirip bau terasi dan banyak lagi. Saya cukup tahu tapi tidak penasaran untuk mencobanya.

Pengalaman saya menyantap makanan yang menurut saya cukup menantang ternyata ada beberapa.

Serangga Goreng

Ketika kisaran tahun 2015 saya bersama rombongan dari UPT Layanan International Universitas Mulawarman, Bapak Wakil Rektor IV bidang kerjasama, dan para mahasiswa Bridging Program batch 2 melakukan kunjungan sepuluh hari ke beberapa Universitas terbaik di Thailand. Tujuannya melakukan kerjasama antar Universitas dan menemukan calon pembimbing dan jurusan yang cocok bagi para mahasiswa Bridging Program termasuk saya.

Tentunya selain mencari calon Profesor, kami juga berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata, dan menyicipi kuliner khas negeri Gajah Putih tersebut.

Akhirnya saya bisa juga merasakan serangga goreng yang biasa menjadi street foodnya Bangkok. Saat itu rombongan baru selesai mengunjungi salah satu Universitas ketika masuk Bus rombongan, salah satu rekan menawarkan kepada kami yang baru saja duduk satu kantong plastik serangga goreng.

Isinya berbagai macam serangga, mix lah gitu ya. Di dalamnya juga ada ulat sutra.

Saya suka tantangan, niatnya mengambil salah satu serangga di dalam plastik itu supaya bisa bilang ke orang lain: “Sudah pernah makan serangga goreng di Bangkok” fufufu.

Saya merogoh random saja dan malah terambil serangga yang lumayan besar. Saya lupa, yang saya makan itu jangkrik atau belalang sembah.

Saat menggigit salah satu kakinya tidak ada perasaan apa-apa, anggap saja itu makanan biasa. Teman-teman di sebelah saya saja yang menahan nafas.

Rasanya seperti makan seafood goreng, udang atau cumi goreng. Ada rasa asin, mungkin dari bumbunya. Begitu saja reaksinya. Tidak ada rasa mau muntah atau mual ketika memakannya. Aman kok menurut saya, seperti makan seafood goreng.

Jadi jangan lupa ya jika berkesempatan traveling ke Bangkok untuk menyicipi makanan menantang yang ada di sana.

Sate dan Rica-rica Buaya

Sebelumnya, saya mohon maaf jika saat mengonsumsi ini karena kekurangan ilmu agama dan kekhilafan saya. Sebenarnya buaya merupakan salah satu binatang yang tidak boleh dikonsumsi umat muslim.

“Setiap hewan buas yang memiliki taring, maka mengkonsumsi hewan tersebut diharamkan.” (HR. Muslim).

Saya mengonsumsinya karena saya menderita alergi kulit yang menahun, sejak saya Sekolah Dasar. Berbagai obat dicoba dari obat modern hingga tradisional. Kulit ini akan gatal biasanya jika saya stres.

Entah mengapa karena sering melewati warung tenda ini maka suatu malam di kisaran tahun 2012~2014 saya berhenti di warung pinggir jalan yang menjual sate buaya ini, lokasinya di kota Samarinda. Buayanya didapat dari penangkaran buaya yang ada di Kota Balikpapan.

Sekarang, ketika saya lewat sudah tidak ada lagi atau mungkin sudah pindah lokasi ya, entahlah.

Pertama kali saya membeli takeaways sate buaya, kedua kalinya karena alergi saya langsung mengering, saya pun kembali membeli dan mencoba makan di tempat sate buaya dan rica-rica. Rasanya seperti ayam namun dengan serat-serat daging yang agak besar. Satenya seperti sate taichan, daging ayam putih. Ricanya ya seperti rica ayam.

Saat mengonsumsinya itu saya benar-benar tidak kepikiran akan halal~haramnya, saya mengira boleh bahkan saya sempat pamer di WAG angkatan kuliah S1 saya. Jika mengingatnya lagi rasanya malu sekali.

Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Astagfirullahaladzim. Semoga Allah mengampuni perbuatan saya.

Fillet Paus

Mengonsumsi daging Paus merupakan hal legal di Jepang. Namun tidak di sebagian besar negara-negara lainnya.

Di salah satu supermarket di Matsuyama, saya menemukan daging Paus mentah di jual perpotong dibungkus dengan alas stryfoam dan di tutup dengan plastik transparan, ditimbang berapa ratus gram. Diletakkan di rak-rak bersebelahan dengan ikan-ikan dan seafood mentah.

Awalnya saya bingung, karena bentuk dagingnya yang merah gelap, fillet tanpa tulang, seperti daging binatang darat tapi saya bingung karena pasti ini bukan daging sapi apalagi ayam. Akhirnya diberitahu teman saya bahwa itu adalah daging Paus.

Di Jepang, daging Paus yang dikonsumsi adalah daging dari Paus yang dipergunakan untuk riset dan penelitian. Bukan dari penangkapan di laut lepas, katanya begitu. Dan di setiap label kemasan di supermarket Jepang biasanya diberi penjelasan asal usul hewan mentah yang dijual tersebut. Saya lupa, tapi memang ada tulisannya tercantum sumbernya daging ini dari mana.

Ketika saya tanya teman, ternyata beliau beberapa kali membelinya untuk dikonsumsi, hanya di goreng biasa saja. Harganya tidaklah murah, dengan harga segitu (saya lupa berapa) saya bisa mendapatkan seekor Unagi (Freshwater Eel) mentah berbumbu siap goreng kesukaan A kun. Saya kemudian mencoba membeli dan memasaknya di rumah.

Dagingnya tebal seperti daging sapi. Saya potong kotak kecil kemudian di goreng. Ketika disantap memang agak alot seperti daging sapi namun rasanya perpaduan sapi dan ayam, saya susah menjelaskannya. Tidak seperti binatang dari laut, apakah karena dia mamalia ya.

Saya dan A kun hanya membelinya satu kali saja, kemudian tidak lagi karena ada rasa bersalah juga. Karena Paus merupakan salah satu binatang yang dilindungi karena populasinya yang terancam. Lagi pula, kami senang sekali menyantap Unagi jadi uangnya lebih baik membeli unagi saja.

Sebenarnya masih banyak lagi ya makanan yang menantang seperti ikan mentah alias Sushi dan jeroan sapi yang bagi sebagian orang rasanya sulit diterima lidah dan perut.

Kira-kira makanan apalagi ya yang bisa menjawab rasa penasaran saya?

Wassalam.

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke7

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Daily, Diary, Guide to being happy

3 Kegiatan Favorit di Rumah

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Senin, 25 September 2023

Sama dengan kemarin, hari ini sedang tidak mood menulis sesuatu yang butuh riset berhari-hari. Pengen menulis bebas dan ringan saja.

Mari menulis kegiatan yang biasa saya lakukan di rumah dan menjadi kegiatan kesenangan saya. Ada yang sudah lama tidak dilakukan karena hampir tidak punya waktu (atau tidak diprioritaskan waktunya untuk kegiatan ini). Semoga dengan menuliskannya kembali, sudah lebih dari sekedar niat untuk bisa dilakukan kembali.

Tiga kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang saya senang melakukannya sendirian, alias sebagai Me Time saya. Tentunya banyak kegiatan favorit yang biasa dilakukan di rumah bersama anak dan suami.

Menulis

Apalagi bukan, kegiatan favorit satu ini. Kegiatan yang bisa saya lakukan selepas anak-anak tidur di malam hari. Kadang suami masih kerja tapi diruangan lain. Saya cukup senang bisa menulis di kamar tidur, di sebelah kasur dimana si anak balita terlelap. Cukup dengan lampu belajar menerangi layar laptop.

Senangnya bisa menyendiri seperti ini, bagi saya ketika menjadi seorang Ibu dari anak balita, punya me time seperti ini merupakan sebuah kemewahan. Betul begitu bukibuk?

Selain menulis bebas di blog untuk setoran KLIP, saya biasanya mengisi Bullet Journal, menulis rencana esok hari di Bullet Journal, menulis catatan penting dari jurnal ilmiah yang sedang di baca, menulis tugas yang diberikan dosen pembimbing, dan masih banyak lagi yang bisa saya lakukan di depan laptop dan di depan buku catatan saya.

Alhamdulillah, I am happy.

Memasak

Saya senang sekali menghasilkan sesuatu, entah itu karya tulis, karya seni dan banyak lagi. Termasuk menghasilkan sebuah masakan.

Menghasilkan sebuah karya belum tentu karyanya bagus ya bukibuk, yang penting senang menghasilkan, mudah-mudahan semakin rajin berkarya semakin baik hasilnya. Aamiin.

Pengalaman memasak pun seperti itu, dari tiga bersaudara (di mana saya cewe satu-satunya) sayalah yang paling tidak pandai memasak, masakan pertama saya adalah nasi goreng yang hambar, masakan berikutnya adalah sop ayam yang kebanyakan airnya sampai tidak terlihat dimana sayur dan ayamnya.

Membuat kue dan cake berbeda ya bukibuk, Alhamdulillah sejak kuliah S1 sudah pandai soal keduanya. Pernah membuat belasan Black Forest Cake dalam sehari, langganan membuat kue kering setiap Hari Raya, dan masih banyak lagi.

Tapi keahlian memasak ini akhirnya teruji dan terasah ketika sekolah S3, lima tahun di Jepang dari yang hanya memasak satu jenis tumis sayur bisa menghabiskan waktu seharian penuh sampai akhirnya bisa memasak pesanan daging rendang 4 kg untuk festival Indonesia di Ehime University, Matsuyama dan dihidangkan untuk pengunjung orang Jepang. Masya Allah.

Pengalaman tersebut menjadi pelajaran bahwa saya pun harus sabar dan tekun mengasah kemampuan diri di bidang lainnya. Semangat!

Kembali ke memasak, saat ini saya lebih sering memasak untuk si kecil alias MPASI. Rekor, pernah memasak resep sederhana sebanyak tiga kali ganti di satu waktu makan, saking anaknya lagi GTM. Masaknya tidak yang sulit siy, yang penting nutrisi dan gizinya terpenuhi. Sedang senang masak Chicken Liver Pâté ala dr. Anissa Florence (IG: rddenisa), membuat anak lahap makan ati ayam yang tinggi zat besi.

Memasak itu membuat mood saya lebih baik, yang tadinya lagi bete ketika berhasil menghasilkan sebuah masakan apalagi jika masakan tersebut lumayan sulit membuatnya, prosedurnya panjang dan bumbunya banyak maka mood saya berubah lebih positif.

Alhamdulillah, I am happy.

Berbenah

Dahulu, ketika masih ikut orang tua dan masih bisa memilih melakukan pekerjaan rumah tangga yang mana yang dilakukan. Saya lebih senang berbenah rumah dibandingkan memasak.

Setelah hidup sendiri dan memiliki keluarga sendiri, pekerjaan rumah tidak bisa pilih-pilih harus dilakukan semua. Jadi, ya harus bisa juga memasak.

Berbenah adalah tugas yang pertama kali diajarkan orang tua selain pergi belanja ke pasar sendirian, melipat pakaian kering dari jemuran dan menyetrika ketika SD.

Rasanya senang bisa membereskan sebuah ruangan, bisa decluttering barang yang ada di rumah. Kadang, kita menemukan barang berharga yang sudah lama kita cari. Kita juga bisa mendapatkan pencerahan di saat ruangan di rumah kita rapi dan minim barang.

Alhamdulillah, I am happy.

Saat ini saya belum punya waktu untuk berbenah besar-besaran di rumah, sehari-hari hanya berbenah yang biasa saja. Meskipun saya merasakan rumah bisa lebih maksimal rapih dan minim barangnya. Semoga dengan menuliskannya ini menjadi target di bulan-bulan kedepan untuk mulai menyicil berbenah rumah.

Nah, bagi kalian kegiatan favorit apa yang biasa kalian lakukan di rumah?

Wassalam.

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke6

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Daily, Diary, Guide to being happy

Random Thoughts The 3rd Week of September

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Minggu, 24 September 2023

Masih mau mengejar setoran KLIP 2023 di bulan September, masih kurang enam buah dari minimal sepuluh setoran.

Mau nulis apaan masih bingung, sedang capek untuk menulis sesuatu yang butuh riset berhari-hari. Pengen menulis bebas saja.

Tapi ternyata tidak bebas juga ya, karena harus minimal lima ratus buah kata. Nampaknya tulisannya harus agak panjang ini.

Mari menulis apa saja yang random lewat di pikiran ya.

Pengen Nyetir Lagi!

Baru punya SIM A kembali dua bulan lalu, baru akan selesai kursus mengemudi yang hampir dua bulan lamanya, karena hanya bisa latihan di hari sabtu dan minggu disaat H kun ada yang jagain di rumah.

Tapi hati saya senang sekali ketika menyetir dari suatu tempat sampai di lokasi tujuan, puas rasanya. Menyetirnya masih didampingi Bapak Suami, belum sendiri. Tapi beliau tidak komplain jadi saya senang jika penumpang juga puas.

Ternyata perasaan senangnya itu seperti ketika saya mengayuh sepeda mamachari (“mom’s bicycle”), dengan keranjang besi untuk menaruh barang di bagian belakang sepeda ketika di Matsuyama dahulu.

Lain waktu saya tulis semua lebih detail di artikel terpisah ya tentang mengemudi bagi pemula seperti saya ini. Yang pasti, menambah jam terbang menyetir atau mengemudi membuat pemula seperti saya semakin percaya diri.

Terakhir kali saya menyetir pekan ini adalah hari sabtu kemarin, saya menyetir ke supermarket grosir L*tte langganan kami di rumah, istimewanya adalah, baru kali ini saya belajar masuk ke sebuah area perbelanjaan, pertama kali ambil tiket parkir dan pertama kali parkir!

Alhamdulillah berhasil! berkat bantuan Bapak Suami tentunya mengarahkan dengan sabar sambil memangku H kun di samping kursi pengemudi. Kakak-Kakak H kun nggak ikut.

Jadi excited menunggu kesempatan bisa nyetir mobil lagi pekan depan!

Good Food, Good Mood

Pekan ini adalah pekan ketiga saya mengikuti Kabin Healthy Life di Kampung Bakat Ibu Profesional batch 3. Belajar bagaiman hidup sehat dan bugar dari berolahraga, menjaga pola makan sehat dan seimbang, serta menjaga kesehatan mental.

Saya baru menyadari pekan ini mood saya jauh membaik, lebih banyak tertawa, komunikasi dengan suami membaik, saya juga tidak lagi merasa jadi manusia satu-satunya yang lelah dan sibuk di rumah. Saya menyadari semua orang punya tanggung jawab masing-masing. Jadi, saya bisa lebih banyak mendengarkan dan memahami perasaan setiap anggota keluarga, mudah-mudahan ya.

Mamah happy, H kun pun banyak makan dan nyenyak sekali tidurnya, pekan ini pula H kun mulai detoks screen time jadi dia lebih banyak menghabiskan energinya dengan melakukan banyak ativitas fisik, bermain kesan kemari di dalam rumah. Alhamdulillah.

Pekan ini saya belajar bagaimana tubuh yang sehat berasal dari pilihan makanan kita. Ternyata dampaknya ke emosi ya. Makanan sehat membuat emosi lebih stabil.

Ayo kurang-kurangin cemilan manisnya ya mamah cit!

Sayang Suami

Jarang-jarang cerita suami ya, soalnya saya percaya adanya Ain.

Namun, berkat mencoba merubah pola makan lebih sehat yang mempengaruhi mood saya. Saya jadi melihat lebih banyak sisi positif dari Suami. Biasanya karena emosi, saya selalu menyalahkan beliau atas perasaan tidak nyaman dan asumsi negatif yang muncul di diri saya. Alhamdulillah beliau selalu sabar.

Mamah sayang Ayah!

Masya Allah Tabarakallah

Semoga di minggu terakhir bulan September, lebih banyak keberkahan dan kebahagiaan lainnya aamiin

Wassalam.

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke5

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Great Enthusiasm, Guide to being happy, Stay Healthy

Jurnal 3 Kabin Healthy Life, Kampung Bakat 3

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Sabtu, 23 September 2023

Tulisan ini merupakan Jurnal ke-3 untuk Misi 3 atau Materi 3 dari Kabin Healthy Life, Kampung Bakat batch 3 tahun 2023.

Materi 3 oleh Ayunda Rohmah Rahmawati, Healthy Body Start From Your Food

Beberapa takeaways dari penjelasan Ayunda Rohmah:

  • Mindset pola makan sehat ada tiga, yaitu: pengaturan pola makan sehat sesuai kebutuhan tubuh; diet atau pola makan setiap orang berbeda sesuai kebutuhan dan tujuan sehatnya seperti untuk anak-anak, atlet, ibu hamil dan menyusui, dan lainnya; makanan sehat adalah makanan adalah makanan yang dihasilkan oleh alam atau hasil olahan dengan proses seminimal mungkin.
  • Ketika kita akan makan, kita harus mengetahui fungsi makanan bagi tubuh kita bukan sekedar makan. Fungsi makanan adalah sebagai sumber energi utama, sumber cadangan energi, mengurangi resiko sakit, membangun struktur tubuh, sistem reparasi tubuh, pelindung dari radikal bebas, kesehatan sistem syaraf dan mengatur metabolisme tubuh.
  • Zat-zat gizi dalam makanan, yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serat, air.
  • Dengan mengingat fungsi makanan dan zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan maka meskipun mungkin kita malas mengkonsumsi makanan tersebut, diharapkan kita akan merubah pikiran kita agar lebih gampang menerima makanan tersebut dan perasaan kita akan lebih senang. Reaksi ketika kita happy memakan makanan tersebut akan berbeda jika kita makan dengan persaan sedih atau lainnya.
  • Dengan memahami apa yang kita makan, bahwa makanan ini bermanfaat bagi tubuh saya, akan menambah rasa syukur istilahnya yaitu mindful eating. Kita berusaha memahami mengapa kita makan, apa yang ada di dalam makanan tersbut dan apa fungsinya bagi tubuh kita.
  • Sumber karbohidrat tidak selalu nasi, sumber protein tidak selalu daging. Kita bisa mengganti sumber-sumber makanan kita, sumber karbohidrat (makanan pokok), sumber protein (lauk pauk), sumber lemak (minyak) contohnya minyak zaitun dan alpukat, sumber vitamin mineral dan serat.
  • Cara menurunkan kolesterol tinggi adalah dengan konsumsi minyak lemak baik. Contohnya: butter, minyak zaitun, minyak canola, chia seed, pumpkin seed.
  • Mayoritas sumber vitamin, mineral dan serat ada pada buah dan sayuran.
  • Dalam tubuh kita ada mikroba baik yang disebut microbiome. Cara mendapatkan makanan untuk microbiome salah satu sumbernya dari sayuran dan buah.
  • Ketika mindful eating, kita akan menyadari bahawa kita makan juga untuk memberi makan microbiome.
  • Panduan isi piringku merupakan porsi makan dengan kandungan makanan pokok, lauk, sayuran dan buah. Sangat penting untuk mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan perhari bagi setiap orang.
  • Kalori adalah jumlah energi yang diperoleh dari makanan dan minuman atau jumlah energi yang digunakan saat beraktivitas.
  • Menghitung Kebutuhan Kalori Total (KKT) bisa menggunakan rumus dari Kemenkes atau di website https://tdeecalculator.net/
  • KKT adalah jumlah kalori yang dibutuhkan sehari-hari untuk melakukan segala aktivitas. Jika jumlah kalori yang kita konsumsi dibawah KKT maka kita akan kelaparan, dan sel yang lapar itu tidak baik.
  • Menghitung kalori pada makanan bisa melalui aplikasi hitung kalori seperti: fat secret, LifeSum, My Fitness Pal, dan lainnya.
  • Jika kita makan makanan kemasan/olahan, daftar bahan-bahannya terlalu banyak maka sebaiknya di skip saja karena kita tidak tahu kandungannya apa saja dan pasti prosesnya sudah panjang.
  • Semakin panjang proses pembuatan sebuah makanan olahan pun sebaiknya di skip saja, karena membeli makanan olahan dapat mendorong kita makan gula, garam, dan lemak berlebihan, lebih dari porsi yang disarankan karena kita tidak sadar akan.
  • Mengapa kita harus mulai memasak sendiri di rumah? karena makanan yang dihasilkan jauh lebih baik dan sehat. Masih banyak lagi manfaat memasak sendiri baik bagi diri sendiri, keluarga maupun nilai budaya bangsa kita sendiri.
  • Mengapa kita harus mulai memasak sehat di rumah? Belajar food preparation, membuat meal plan, meal preparation dan lainnya. Masih banyak lagi manfaatnya.

Beberapa takeaways dari diskusi dan tanya jawab setelah materi:

  • Beberapa buah kadar gulanya tinggi, namun jangan khawatir karena gula yang terdapat di buah-buahan bukan merupakan gula jenis glukosa. Ketika masuk kedalam tubuh kita, glukosa akan langsung dicerna tubuh kita dimana prosesnya sangat cepat dan membuat kadar gula kita akan naik sedangkan kadar gula dalam buah itu ketika masuk kedalam tubuh akan di pecah-pecah dulu sebelum diserap oleh tubuh.
  • Hitungan makro untuk makanan yang kita konsumsi dalam satu piring makan yaitu: Protein 15~35%, Karbohidrat 60~70%, Lemak 10~25%.
  • Tepung panir dan tepung roti dibuat dari roti. Apakah sehat? Jika perusahaannya membuat tepung tersebut bukan dari roti produk lama. Baca kemasannya, ketahui merknya. Perhatikan dibuat dari apa. Jika beli curah, pembeli berhak tahu sumber asalnya.
  • Perlu diperhatikan pada kemasan gula, kecap. Untuk gula sebaiknya memilih jenis gula palem atau gula raw itu glukosanya berbeda. Hati-hati dengan jenis pemanis seperti aspartam, karena merupakan gula jenis tinggi yang reaksinya berbeda ditubuh kita dibandingkan glukosa.
  • Menghitung kalori makanan yang kita konsumsi dengan aplikasi itu supaya menjadi dasar kita untuk mengetahui berapa kisaran kalori makanan yang kita konsumsi, pilihan lainnya adalah dengan menggunakan Isi Piringku.
  • Membuat bank menu untuk meal plan agar tidak bosan, seperti kategori aneka olahan telur, aneka olahan ayam kemudian di rolling biar nggak keputar cepat.

Jurnal 3 Materi 3, Healthy Body Start From Your Food

1. Menghitung Kebutuhan Kalori Total (KKT) dan tracking kalori makanan yang dikonsumsi dalam sehari kemudian bandingkan dengan hasil perhitungan KKT.

Perhitungan KKT

Ibu menyusui berusia 42 tahun, dengan TB= 155 cm; BB= 66.1 kg, dan melakukan aktivitas sedang (pekerjaan RT).

  • BBI= (155-100) – (10% x 55) = 55 – 5.5 = 49.5
  • KKB = 25 kkal x BBI = 25 x 49.5 = 1237.5
  • KKT = KKB + % KKB Aktivitas Fisik – % KKB Faktor Koreksi = 1237.5 + 247.5 – 61.875 = 1423.13
  • KKT Ibu Menyusui= KKT + 10~15% KKT = 1423.13 + 139.22 = 1562.35 kkal

List tracking makanan yang dikonsumsi dalam sehari beserta jumlah kalorinya

Berdasarkan isian di app. Lose It! (rinciannya ada di template dan penjelasan kolase foto what I eat in a day, Day 1~3 di bagian bawah jurnal ini):

Day 1 : 1800 kkal

Day 2: 1731 kkal

Day 3: 1717 kkal

Perbandingan dengan KKT:

Jumlah kalori masuk melebihi perhitungan KKT, namun BB turun perlahan.

Mengapa bisa terjadi ya, saya mencoba menganalisa sesuai asumsi saja. Beberapa kemungkinan:

  • Jumlah kalori berkurang karena aktivitas fisik.

Meskipun tidak melakukan gerakan olahraga yang beraturan, namun kegiatan sehari-hari saya cukup mampu mengurangi kalori harian, biasanya pagi saya mencuci pakaian dengan tangan minimal dua ember besar karena sudah sebulan ini mesin cuci rusak sensornya dan harus menunggu spare part dikirim. Selain mencuci pakaian dengan tangan yang membuat keringat sebesar biji jagung berjatuhan, membersamai anak balita usia 18 bulan yang sedang aktif-aktifnya seharian lumayan juga buat mamah cit yang tidak muda lagi ini tepar di malam hari. Selain kedua aktivitas fisik itu, kadang kala saya sambil menggendong anak balita dengan berat badan 10-an kg ini biasanya naik tangga ke lantai dua untuk mengecek kamar-kamar anak-anak yang sedang sekolah, mengecek jemuran apakah sudah kering atau belum yang saya taruh di atas balkon lantai dua, biar anak balita tidak bosan main di lantai satu saja, dalam sehari bisa tiga sampai empat kali saya naik turun tangga sambil membawa beban anak balita.

  • Melakukan intermitten fasting 12 jam.

Sudah hampir dua bulan saya mencoba kembali melakukan IF, awalnya melakukan IF dengan durasi 8:16 jam, namun berhubung beberapa minggu ini masih pemulihan dari sakit maka saya cukup IF dengan 12:12 jam saja, berhenti makan sebelum jam 19:00 dan sarapan setelah jam 07:00 pagi.

  • Kebiasaan sehat yang sudah lama dilakukan

Menjadi sehat itu bukanlah proses yang singkat. Prosesnya panjang, lama, naik turun. Saya dulu ingat pernah membaca sebuah nasihat, kondisi kamu saat ini adalah hasil dari yang kamu lakukan lima tahun lalu. Karena itulah, kondisi kesehatan kita saat ini harus selalu dijaga agara kita dapat menikmatinya kemudian hari.

Saya mulai melakukan kebiasaan hidup sehat mungkin sudah sejak lulus kuliah S1, sudah hampir 20 tahun. Seperti olahraga, minum air putih minimal delapan gelas per hari, tidur cukup, melakukan self-care untuk menjaga kesehatan mental, mengurangi gula. Meskipun sudah lama, namun masih banyak kekurangan apalagi tiga tahun terakhir ini komitmennya jauh berkurang. Semoga dengan mengikuti Kabin Healthy Life semakin menguatkan niat agar kembali back on the track.

2. Membuat kolase foto makanan yang dikonsumsi dalam sehari dan dilakukan 3 hari berturut-turut.

Saya menggunakan perhitungan kalori makanan yang saya konsumsi menggunakan aplikasi Lose It! (dengan tanda seru), sudah hampir 6 tahunan menggunakan aplikasi ini, dipilih karena kemudahannya dan sekarang semakin banyak data base untuk jenis makanan Indonesianya dibandingkan ketika awal menggunakan.

Untuk weight loss plan terbaru yang saya buat di aplikasi tersebut saya mulai sejak tanggal 18 Oktober 2022, saat itu BB saya 75 kg (ketika hamil tahun 2021 berat saya naik dari 59 kg ke 80-an kg) dan saat memulai Kabin Healthy Life, BB sudah diangka 68 kg, berat yang tidak turun-turun sejak 5 bulan terakhir ini. Alhamdulillah pekan 3 di Kabin Healthy Life sudah bisa turun ke angka 65.8 kg!

Sejak melahirkan tahun 2022, saya tidak menyiapkan makanan sendiri namun menggunakan jasa catering/rantangan bulanan, sehingga makan siang dan malam tidak masak sendiri. Sarapan saya menyiapkan untuk keluarga atau membeli di luar rumah. Untuk anak balita, MPASI saya masak sendiri.

Karena itu, ketika mendokumentasikan masakan sehari-hari dan berusaha menyiapkan masakan sehat, saya merasa sama seperti saya menyiapkan MPASI bagi anak balita saya. Menggunakan butter bukan margarin, tinggi protein, karbohidrat atau nasinya ada takarannya sesuai usia. Bahkan bahan-bahan MPASI anak saya ada yang saya juga ikut konsumsi seperti brokoli dan butter.

3. Foto label nutrisi kemasan makanan yang dikonsumsi dan apa insight yang didapat setelah membaca label tersebut.

Insight yang didapat setelah membaca label tersebut:

Kedua makanan kemasan ini memang sudah biasa saya konsumsi, meskipun tidak dikonsumsi setiap hari namun persediaan setiap bulannya selalu ada di rumah selain snack sehat lainnya, snack yang tidak sehat tentu lebih banyak di rumah.

Keduanya saya beli setelah melakukan cek label nutrisi, terutama total kalori yang lebih rendah dibandingkan snack lain dengan jenis yang sama dan harganya yang terjangkau saya (snack yang kalorinya lebih rendah ada, namun mahal), setelah total kalori kemudian saya cek kandungan gula (meskipun kadang nama pemanisnya berbeda-beda dilabelnya: fruktosa, glukosa, sukrosa, maltosa dan “osa” lainnya). Ada beberapa snack kadang ada tertulis di bawah label nutrisinya keterangan “tidak dianjurkan untuk balita, ibu hamil dan menyusui” namun tulisannya kecil sehingga harus teliti sebelum membeli.

Lain kali saya juga harus membaca kandungan lainnya seperti garam/natrium dan karbohidrat seperti yang tertera di kedua makanan kemasan ini, dan harus mengetahui batas atas dan batas bawah setiap kandungan nutrisi yang tertera agar kita tahu mana yang mengaku snack sehat dan mana yang benar-benar snack sehat.

4. Review Materi Pekan Ketiga

Insight yang didapatkan setelah menyimak materi

  • Rumus perhitungan Kebutuhan Kalori Total (KKT) yang saya baru tahu, seru juga saya jadi tahu bahwa kebutuhan kalori setiap orang sangatlah berbeda sesuai kondisi masing-masing. Ketika saya hamil dan menyusui seperti saat ini kebutuhan kalorinya berbeda dengan saya yang dulu setiap hari berolahraga atau naik sepeda minimal 3 km setiap hari. Menarik!
  • Materi pekan ini juga jadi bahan obrolan saya bersama suami dan anak saya yang remaja, kami sekeluarga jadi punya target yang jelas (angka) untuk menurunkan BB (suami) dan menaikkan BB (anak) melalui pola makan sehat.
  • Banyak alternatif pengganti makanan pokok, jadi hilangkanlah istilah “belum makan kalau belum makan nasi, gak kenyang kalau gak pakai nasi”.
  • Kolesterol bisa turun jika kita makan lemak sehat, dan ternyata saya baru tahu kalau chia seed adalah lemak sehat!
  • Mindful eating, kita jadi lebih aware dengan apa yang masuk kedalam mulut dan tubuh kita.

Insight Menjalani Pekan Ke 3 ini

  • Pola makan sehat orang dewasa perhatiannya seharusnya sama dengan pola makan MPASI anak bayi dan balita: tinggi protein, ada sayur dan buah, tidak tinggi garam dan gula, snack sehat, air putih.
  • Perhitungan kalori harian saya di aplikasi berbeda dengan perhitungan kalori dengan rumus dari Ayunda di Pekan 3, pantesan saya turun BB terus karena kalorinya dibawah yang semestinya. Bisa jadi juga saya mudah sakit ketika melakukan pekerjaan lebih berat dari biasanya (peralihan ganti ART) bisa terkait dengan asupan yang kurang dari semestinya.
  • Emotional eating, kalau saya stres biasanya jadi cari cemilan manis, makanya kolase foto harian saya ada beberapa yang snacknya tidak sehat. Misi pekan 3 ini juga berkaitan dengan dengan misi pekan 2 sebelumnya.
  • Mindful cooking, saat memasak makanan untuk keluarga juga harus diperhatikan bahan apa saja yang bisa kita olah menjadi makanan sehat.

Wassalam.

#KampungBakat3

#KabinHealthyLife

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke4

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

#kampungkomunitasibuprofesional

#kampungbakatibuprofesional

#kampungbakat3

#misimutiara3

#kabinhealthylife

#healthybodystartfromyourfood

#kelaspengembangandiri

#ip4id2023

#bersinergijadiinspirasi

Posted in Great Enthusiasm, Guide to being happy, Stay Healthy, Time Management

Jurnal 2 Kabin Healthy Life, Kampung Bakat 3

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Sabtu, 16 September 2023

Tulisan ini merupakan Jurnal ke-2 untuk Misi 2 atau Materi 2 dari Kabin Healthy Life, Kampung Bakat batch 3 tahun 2023

Materi 2 oleh Ayunda Nurindah Fitria: Body-Mind Linked

Alhamdulillah bisa mengikuti penjelasan dari Ayunda Nurindah Fitria seorang Psikolog, Ayunda kedua di Kabin Healthy Life yang akan membimbing kami di pekan kedua ini. Zoom dilakukan pada tanggal 11 September 2023, Senin pada kisaran jam 12:00 WITA.

Masya Allah, penjelasan beliau sangat lengkap. Awal-awal saya dibuat bingung karena beliau menjelaskan hal-hal ilmiah terkait saraf simpatis dan saraf parasimpatis serta sistem otak. Wah, mau dibawa kemana diriku ini? ternyata, memanglah mental dan emosi ini semua saling berkaitan dengan kondisi fisik ya. Mohon maaf shipper yang gak tau apa-apa ini.

Semakin jelas juga ketika mulai mengisi jurnal yang templatenya sudah diberikan oleh Ayunda Indah. Masya Allah, terima kasih banyak Ayunda.

Beberapa takeaways dari penjelasan beliau:

  • Kesehatan fisik dan mental tidak bisa dipisahkan
  • Kesehatan adalah bagaimana kita bisa mengkondisikan diri kita tetap sejahtera baik fisik, mental maupun social well-being
  • Kondisi mental akan berpengaruh terhadap kondisi fisik. Ketika merasakan emosi tertentu maka akan ada reaksi fisiologis. Reaksi fisiologis ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
  • Sistem saraf otonom terbagi dua, yaitu saraf simpatis (ketika berhapan dengan hal-hal negatif) dan saraf parasimpatis (ketika berhadapan dengan hal-hal positif). Keduanya bekerja bergantian.
  • Sistem saraf otonom ini tidak bisa kita kendalikan, dia bekerja refleks. Sehingga ketika mengalami emosi tertentu maka kita harus menyadari saraf mana yang sedang bekerja (simpatis atau parasimpatis) sehingga kita lebih bisa menghadapinya dan bisa menenangkan diri.
  • Pusat emosi adalah merupakan bagian paling awal di stimulasi ketika terjadi suatu kejadian/peristiwa, terjadinya otomatis. Ketika kita bereaksi maka yang bekerja adalah sistem limbik dibagian otak.
  • Sistem limbik adalah bagian otak yang sangat berperan dalam pembentukan tingkah laku emosi, terdiri dari amigdala, septum, hipotalamus, talamus, dan hipokampus. (tambahan dari Marnio Pudjono, 1995, jurnal ugm.ac.id)
  • Amigdala adalah area otak yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan mengendalikan emosi. (tambahan dari halodoc, 2022)
  • Ketika suatu peristiwa yang sifatnya netral, namun kita memiliki memori kurang menyenangkan terkait peristiwa yang sama di masa lampau, dan amigdala terstimulasi terlalu banyak sehingga munculah emosi-emosi yang lama tersimpan. Meledaklah emosi emak-emak ini.
  • Masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi mental kita: anxious (kecemasan), insomnia, depressive.
  • Secara umum dalam psikologi membahas tiga hal: perasaan, pikiran dan perilaku.
  • Agar tubuh dan pikiran kita terhubung adalah dengan melakukan latihan journaling: mencatat kejadian, mencatat gejala fisiknya, dan mencatat kondisi psikologisnya.
  • Ketika cemas maka kita kehabisan energi untuk menenangkan pikiran, ketika energi habis membuat otak menyuruh banyak makan. Maka, salah satu cara mengendalikan makan kita adalah mengendalikan stres kita.
  • Tidur membutuhkan kerja saraf parasimpatis, kita butuh relaks karena itu jika terlalu over-excited juga bisa mengakibatkan insomnia.
  • Burn out terjadi jika sudah sangat kelelahan akan pekerjaan yang sama terus-menerus dan semakin bertambah, sudah tidak bisa mencari jalan keluar lagi dan tidak bisa berpikir jernih lagi. Sehingga sudah numb, mati rasa males melakukan apa-apa. Ibarat gelas, sudah kepenuhan isinya sehingga meluber.
  • Amigdala akan selalu menstimulasi memori. Cara mengatasinya adalah dengan memperbaiki memori, dengan membangkitkan persepsi kita akan peristiwa tersebut dan mengelola sisi emosi negatif terhadap peristiwa tersebut seperti memaafkan sumber trauma, dan lainnya.
  • Coping mechanism atau mekanisme koping adalah “taktik” yang digunakan seseorang untuk menghadapi situasi yang menyebabkan stres (tambahan dari alodokter, 2023).
  • Setiap kali ada kejadi pasti ada reaksi, maka saraf otonomnya tentu bekerja. Maka reaksi inilah yang harus kita kendalikan. Seperti dengan teknik relaksasi pernafasan.
  • Individu yang sehat adalah individu yang dinamis, yang bisa merasakan banyak emosi selama satu hari.

Refleksi Materi Yang Sudah Disampaikan

Setelah menyimak penjelasan Ayunda Indah, dan penjelasan Misi 2 pekan ini.

Saya jadi teringat, Bullet Journal saya di tahun 2020, saat itu saya sempat mengalami gejala stres dan amarah yang naik turun. Biasanya jadi konflik dengan suami yang saat itu harus LDM (Long Distance Marriage) Matsuyama-Samarinda, tidak bisa bertemu karena Jepang tutup border akibat pandemi.

Saya mulai membuat tracker di Bullet Journal, mencatat kapan dan kemungkinan apa pemicu emosai marah dan naiknya tingkat stres saya. Setelah beberapa bulan, saya bisa mengetahui pola stres saya, biasanya saya mudah emosi ketika menjelang jadwal bimbingan dengan Sensei/Dosen pembimbing saya (saya punya trauma tersendiri tentang ini, Alhamdulillah ketika zoom dengan Ayunda Indah ada dijelaskan juga tentang trauma), ketika saya dalam kondisi lapar dan ketika ada satu sumber stres datang per dua minggu (saya tidak bisa menyebutkan siapanya, eh).

Ketika mengetahui pola itu, saya jadi bisa bersiap untuk mengatasinya. Alhamdulillah it works!

Nah, dua tahun terakhir ini saya tidak lagi melakukannya, padahal nampaknya tingkat stres saya semakin tinggi akibat adaptasi sepulang Back For Good, Reverse Culture Shock, adaptasi lagi dengan suami setelah lama LDM, hamil, melahirkan dan saat ini menyusui, serta .

Berusaha ikut kelas-kelas mental health yang diadakan Ibu Profesional, baik pusat maupun regional.

Saya sering sekali merasa burn out, Alhamdulillah awal tahun ini berkesempatan konsultasi dengan teman yang seorang psikolog. Apakah saya depresi? Alhamdulillah menurut diagnosis beliau, tidak. Hanya ada ada gejala post power syndrome, karena biasanya berkarier di kampus dan kemudian aktif kuliah dan berorganisasi di Matsuyama mendadak usia kepala empat ini harus dirumah saja, waktu lebih banyak dihabiskan mengurus anak dan rumah. Tidak ada lagi masa-masa sibuk berkarier, rapat-rapat penting atau sekedar nongkrong di cafe favorit.

Sebulan terakhir ini emosi saya lagi-lagi tidak terkendali, naik-turun. Suami jadi sasaran konflik. Anak jadi korban. Burn-out sudah lewat, saat ini saya sering sekali sakit fisik padahal saya termasuk yang jarang sakit di dalam keluarga.

Alhamdulillah, akhirnya bisa mendapatkan solusi di pekan ini. Dengan berusaha rutin mencatat sesuai template yang diberikan di Misi 2 pekan ini. Saya jadi teringat Mental Health Tracker saya dulu, bisa nih template dari Ayunda saya masukkan di Bullet Journal bulan ini dan seterusnya.

Terima kasih Ayunda.

Refleksi Aktivitas Yang sudah Dilakukan

Selama menjalankan Misi 2 ini pun, perlahan saya merasakan perubahan terkait pengelolaan amarah ini.

Sebelumnya, sejak 2~3 tahun belakangan ini saya marah ketika banyak perasaan tidak bisa terungkapkan, merasa tidak dianggap, marah karena lelah fisik dan mental mengurus rumah khususnya bayi dan ada rasa iri serta cemburu melihat teman-teman yang meraih banyak pencapaian di dunia kerja sedangkan saya masih terseok-seok menyelesaikan sekolah dan lebih banyak dirumah karena masih belum boleh aktif mengajar karena masih tugas belajar.

Perlahan, saya lebih bisa mengkomunikasikan ketidaknyamanan saya kepada suami. Saya juga bisa lebih sadar memahami banyak kejadian yang berada diluar kontrol diri sendiri. Serta, saya lebih bisa mencari strategi mengelola amarah saat datang stres, apalagi teringat kalau nanti akan jurnal harian ini akan dibaca Ayunda hehehe…

Saya perhatikan juga polanya selama tiga hari mencatat. Setiap kali malam hari dilalui dengan hal positif (tidur cukup, tidur dengan bahagia, dan lainnya) maka keesokan paginya akan dilalui dengan semangat positif juga.

Inhale-exhale dan be mindful ya mamah citra jika ada yang membuatmu kesal agar bisa berubah kearah lebih baik.

Pelan-pelan berubah kearah lebih baik. Mudahan bisa konsisten.

Terima kasih Ayunda dan Kabin Healthy Life.

Jurnal 2 Materi 2, Body-Mind Linked

Mencatat gejala fisik, emosi, pikiran, dan perilaku terkait sebuah situasi/kejadian/ingatan yang muncul sebanyak 3 kali sehari (pagi, siang, malam).

Jurnal Harian

Tetap semangat menuju sehat dan bugar!

Wassalam.

#KampungBakat3

#KabinHealthyLife

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke3

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Daily, Diary, Great Enthusiasm, Stay Healthy

Jurnal 1 Kabin Healthy Life, Kampung Bakat 3

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Minggu, 10 September 2023

Tulisan ini merupakan Jurnal ke-1 untuk Misi 1 atau Materi 1 dari Kabin Healthy Life, Kampung Bakat batch 3 tahun 2023

Mohon maaf jika jurnalnya agak panjang, karena tadinya akan dibagi 3 namun ternyata kondisi saya sedang sakit jadi sedang tidak memungkinkan upload tiap hari

Awal mula

Banyak kabin yang menarik di Kampung Bakat batch 3 ini, tapi mana yang menjadi pilihan saya. Bingung sekali bukibuk, apakah saya mengasah kesukaan saya yang sudah terfasilitasi di Rumah Belajar IP Regional saya saja (saya ikut dua Rumbel ckckckck)? Atau saya ikut kabin yang merupakan juga kesukaan saya sejak lama, namun rasanya sudah lama sekali tidak pernah saya lakukan lagi, kira-kira saya bakal tekun nggak ya?

Akhirnya bertanyalah saya kepada si AI hahahaha, mana kabin terbaik yang saya pilih. Kesimpulannya, Mbak/Mas AI bilang diantara belasan kabin tersebut yang paling penting adalah belajar Healthy Life, karena jika diri kita sudah sehat akan lebih mudah belajar hal lainnya. Masya Allah.

Kebetulan saat itu saya sedang memulai hidup sehat dengan rajin olahraga rutin dan sedang mencoba intermitten fasting 14~16 jam. Tanpa banyak pikir saya langsung daftar, karena takut kabinnya penuh juga.

Setelah mendaftar, saya yang mulai goyah. Kira-kira belajar apa ya? Benar nggak ya masuk disini? Salah-salah shippernya semua sudah jarago ceuk urang sunda mah. Alhamdulillah satu persatu keraguan saya terbantahkan. Menurut penjelasan di IP Regional, ternyata Kaba kali ini untuk level beginner, jadi tidak masalah.

Setelah masuk grup Tele, saya pun semakin mengenal lebih dalam para ayunda/mentor/coach Kabin Healthy Life, wow lengkap bukibuk ada pakar olahraga, health enthusiast, ahli gizi, dan psikolog. Masya Allah. Ternyata tujuan yang dicapai adalah sehat jiwa dan raga. Alhamdulillah bisa belajar di Kabin ini.

Materi 1 oleh Ayunda Maryam Nazar Haris: Change Your Habit, Change Your Health

Alhamdulillah bisa mengikuti penjelasan dari Ayunda Maryam Nazar Haris dari Kota Bekasi, Ayunda pertama di Kabin Healthy Life yang akan membimbing kami di pekan pertama ini. Rencananya Zoom dan live youtube akan dilakukan pada tanggal 5 September 2023, Selasa karena ada kendala akhirnya dilaksanakan pada tanggal 6 September 2023, Rabu, pada kisaran jam 12:00 WITA.

Masya Allah, rekam jejak beliau yang berkaitan dengan kesehatan sangatlah panjang dan berpengalaman. Penjelasannya juga mudah dipahami, meskipun disertai data dan fakta ilmiah, infografis dan sebagainya. Saya betah mendengarkan penjelasan beliau, meskipun diselingi “iklan” dari si anak balita di rumah. Alhamdulillah, semakin senang dan bersyukur bisa bergabung di Kabin Healthy Life.

Beberapa takeaways dari penjelasan beliau:

  • Tujuan kita bukan hanya sehat saat ini namun juga bisa sehat dan bugar secara berkelanjutan, sampai di masa datang.
  • Motivasi untuk menjaga kesehatan: agar ketika kita diberi kesempatan Allah untuk bisa beribadah haji dan umroh kita bisa menjalankannya dalam kondisi sehat; ketika dihari tua kita bisa membersamai cucu bukan hanya tua namun disabilitas; dan lainnya.
  • Penjelasan mengenai angka harapan hidup orang Indonesia yang masih jauh tertinggal dengan negara lain seperti Jepang, sangat berkesan buat saya.
  • Change Your Habit, Change Your Health adalah kita merubah kebiasaan lebih sehat agar kita tidak memiliki faktor resiko penyebab kematian tertinggi di Indonesia (Stroke, penyakit jantung iskemik, diabetes dan sirosis) yang sebagian besar adalah penyakit tidak menular.
  • Mencegah penyakit tidak menular dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
  • Empat pilar kesehatan: Tidur yang cukup, Makanan Bernutrisi, Olahraga dan Pencegahan Sakit serta Kesehatan Mental

Penjelasan mengenai angka harapan hidup orang Indonesia yang masih jauh tertinggal dengan negara lain seperti Jepang membuat saya jadi banyak merenung. Teringat kembali bagaimana mudahnya saya menjalani hidup sehat di Matsuyama dahulu karena semua orang melakukannya, sarana prasarana mendukung dan betapa saya masih susah payah berusaha untuk bisa menjalani hidup sehat saat ini.

Betapa pola hidup sehat diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah di Jepang, banyak manula yang masih bugar, tua itu usia 70 tahun keatas karena usia 50 masih sanggup marathon atau olahraga tenis. Betapa kontrasnya ketika saat ini di sekitar saya, Jangankan lari marathon, usia 40-an sudah muncul gejala tekanan darah tinggi, diabetes, asam urat dan sebagainya. Mudahan Indonesia bisa punya angka harapan hidup yang jauh lebih baik kedepannya aamiin.

Jurnal 1 Materi 1, Perubahan Kebiasaan

Kondisi Awal

  • Hampir setiap hari begadang
  • Hampir setiap hari jajan yang manis, jajan yang digoreng, jajan yang pedas dan jajan yang tidak sehat
  • Olahraga seminggu sekali (saja)
  • Tidak rutin bahkan jarang sekali punya self-care time

Sesungguhnya banyak masalah terkait kesehatan yang ingin dituliskan, namun saya harus fokus jadi saya memilih yang berhubungan dengan empat pilar kesehatan yang dijelaskan oleh Ayunda Maryam.

Dengan TB 155 cm, selama 16 tahun saya bisa mempertahankan BB di kisaran 58~59 kg (BMI 24-an, Normal). Tekanan darah, gula dan asam urat normal.

Ketika kembali ke Indonesia tahun 2021, setelah 5 tahun di Jepang, BB mulai merangkak ke 65 kg (BMI 27-an, Overweight). Lanjut saya hamil, BB sampai mencapai angka 80an kg (BMI 33, Obese Class 1). Tekanan darah dan gula tinggi. Saya kena c*vid di kehamilan bulan ke-8, mengalami Preeklampsia setelahnya.

Kemudian saat ini, BB masih di kisaran 68 kg (BMI 28, Overweight). Perjalanan masih berlanjut menuju BB ideal dan hidup lebih sehat.

Kondisi Akhir

  • Bisa tidur cukup minimal 6 jam
  • Rutin olaharaga 2 hari sekali (30 menit)
  • Memilih kudapan (snack) yang sehat (buah, snack bar, dll.)
  • Rutin self-care agar bisa menjaga kesehatan mental

Tujuan akhirnya ingin bisa memiliki kebiasaan baru yang jauh lebih sehat, baik jiwa, raga maupun spiritual.

Cara mencapainya

  • Tidur sehabis Isya, berusaha bangun jam 2~3 pagi
  • Berusaha mengurangi jajan tidak sehat, menggantinya dengan kudapan sehat seperti buah
  • Berusaha rutin olahraga 2 hari sekali
  • Berusaha rutin untuk self-care time yang mudah dan ringkas seperti menulis, journaling, baca buku, dll.

Jurnal Harian

  • Day 1, 5 September 2023, Selasa.

Alhamdulillah, berkat ikut Kabin Healthy Life usaha saya berbulan-bulan untuk bisa merubah pola tidur saya berhasil, bahkan di hari pertama saya mencoba tantangan. Saya bisa tidur sehabis Isya dan bangun jam 3 pagi. Biasanya usaha saya gagal terus setiap malam karena kesulitan tidur dan ketika bangun jam 5 pagi dalam kondisi tidak segar.

Hari pertama ini bisa menahan diri dari kudapan menggiurkan namun tidak sehat yang ada di kulkas dan meja makan. Cukup memilih buah pepaya.

Olahraga treadmill 30 menit, saya jalan sejauh 1 km.

Self-care timenya menulis Bullet Journal dan membaca buku non Fiksi 1 bab.

  • Day 2, 6 September 2023, Rabu

Sama dengan hari sebelumnya.

Untuk olahraga saya hanya sempat melakukan olahraga dengan youtube. 10 minute high intensity walking workout di channelnya Bob and Brad, meskipun hanya 10 menit namun berkeringatnya sama dengan treadmill 20 menit kemarin. Karena kurang dari 30 menit jadi saya anggap tidak masuk di jurnal sebagai capaian.

Self-care timenya menulis Bullet Journal dan menulis blog untuk KLIP 2023.

  • Day 3, 7 September 2023, Kamis

Sama dengan hari sebelumnya.

Olahraga treadmill hanya sanggup 10 menit. Karena kurang dari 30 menit jadi saya anggap tidak masuk di jurnal sebagai capaian.

Self-care timenya menulis Bullet Journal.

Alhamdulillah cek timbangan berat badan turun 500 gram dalam 3 hari ini. Ini lumayan sekali, karena selama berbulan-bulan saya kesulitan menurunkan berat badan.

  • Day 4, 8 September 2023, Jumat dan Day 5, 9 September 2023, Sabtu

Ternyata tidak semudah rencana ya Ferguso.

Sebelumnya, bulan Agustus lalu saya mulai mencoba merutinkan kembali olahraga dan memulai intermitten fasting 14~16 jam. Qadarullah di pertengahan Agustus saya sakit lumayan parah dan berulang di pekan ini (yang akhirnya saya diagnosis dokter jika saya terkena c*vid varian baru).

Jadi mohon maaf ya Ayunda jika Jurnal Day 4 dan 5 (Tanggal 8 dan 9 September 2023) malah banyak merahnya. Di tanggal 8 saya baru dari dokter, karena masih agak shock dengan diagnosis jadilah emotional eating cari minuman manis dan jajan yang digoreng. Malam harinya pun saya kesulitan tidur, jadilah tidur tidak cukup.

Ketika mengerjakan tantangan di Day 1~3 saya agak memaksakan diri untuk berolahraga meskipun kondisi sedang tidak fit. Maka di Day 4~5, ketika ingin berolahraga, dilarang pak suami karena khawatir malah makin sakit.

Tetap semangat menuju sehat dan bugar!

Wassalam.

#KampungBakat3

#KabinHealthyLife

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke2

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi

Posted in Great Enthusiasm, Time Management

Plan With Me, September 2023 Bullet Journal Set Up

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Rabu, 6 September 2023

Welcome Autumn, halah… September sudah masuk musim gugur di Jepang, biasanya suhunya kisaran 20 derajat di Matsuyama, jadi sejuk kaya diruangan ber AC namun matahari bersinar cerah. Pepohonan mulai berubah warna menjadi merah bata, kuning dan coklat. Daun maple besar maupun jenis pohon maple yang ukuran daunnya mungil pun mulai menggugurkan daun-daunnya yang berwarna merah bata. Autumn jadi salah satu musim paling dikangenin, karena saya suka angin sepoi-sepoinya bisa healing singkat dengan duduk-duduk di taman kampus sambil ngopi dari vending machine kalau lagi sumpek.

Kembali ke dunia nyata, mari menyambut bulan September dengan hati yang penuh keoptimisan, tantangan baru tentunya semangat juga harus terus dipupuk. Ini saya bicara untuk diri sendiri ya bukibuk. Bulan Agustus lalu saya anggap adalah bulan sakit (lihat tulisan saya di sini) maka bulan ini harus jauh lebih sehat. Aamiin.

Oh iya, jumlah setoran KLIP 2023 mulai bulan ini sampai November menjadi 500 kata. Hmm, baiklah kita cerita apa ya di bulan-bulan ini. Berpikir keras.

Set-Up

Bulan ini saya merasa banyak perubahan besar di Bullet Journal Set Up saya, nanti kita bahas ya, saya cerita yang template tetap dulu ya.

  • Kalendar bulan September, bulan ini nggak ada catatan ultah keluarga, tanggal merah Nasional juga hanya satu, jadi isinya baru janji di pekan 1 dan 2
  • Monthly Goals. Bulan ini saya bagi menjadi tiga (yang biasanya dua): Personal, Family dan Professional
  • Collection of Monthly Goals Breakdown, biasanya terpisah dengan monthly goals, kali ini saya rubah susunannya agar sebelahan dengan monthly goals.
  • Collection of monthly expenses. Masih tetap sama.
Biasanya tracker saya taruh di sebelah kalendar, sekarang dipindah ke halaman terpisah

Hal baru di bulan September

Kali ini saya senang sekali bercerita tentang apa yang baru di bulan ini. Set Up bulan ini tentunya berkaitan dengan keikutsertaan saya juga di Kampung Bakat Ibu Profesional batch 3 tahun 2023 ini. Saya gabung di Kabin Healthy Life dan bulan ini mencoba membentuk kebiasaan sehat sejalan dengan misi di Kabin Healthy Life. Cerita lengkapnya di tulisan lain ya.

Apa saja yang baru di bulan September ini?

  • Habit Tracker. Sebenarnya template ini bukan hal baru. Namun sejak saya mencoba Bullet Journal dengan format minimalis, saya hanya punya ruang kecil di sebelah kalendar bulanan di Bullet Journal untuk tracker saya. Ryder Carroll, penemu sistem Bullet Journal juga pernah bilang bahwa setiap bulan kita hanya butuh (dan sanggup) untuk membentuk tiga habit baru saja. Namun bulan ini saya mencoba membuat dua halaman penuh berupa tracker untuk hidup yang lebih sehat, baik fisik, mental dan spiritual. Insya Allah.
  • Brain Dump. Kayanya saya masih butuh ini setelah tahun ini tidak keluar. Karena sering kali tingkat stres muncul akibat kepikiran beberapa hal yang harus dilakukan, jadi kepikiran terus. Dengan adanya brain dump, semoga bisa keluar dulu dari pikiran, disimpan di Bullet Journal dulu, biar pikiran ringan. Insya Allah.
  • Hmm. Apalagi ya, kayanya itu aja dulu.

Habit Tracker bulan September

September Color Pallette

Setiap bulan biasanya selalu ada tema atau warna yang dominan. Kali ini saya memilih hijau, biru dan coklat.

Harapan

Semoga bisa konsisten dan rutin membentuk healthy habit ya buk. Bismillah…

Semangat!!!

Semoga September benar-benar membawa keceriaan seperti judul lagunya Tante Vina Panduwinata aamiin

Wassalam.

#MenulisharianBulanSeptember2023

#Menulisharianke1

#IP4ID2023

#institutibuprofesional

#Ibuprofesionalsamkabar

#Komunitasibuprofesionalsamkabar

#RumbelliterasiSamkabar

#KelasLiterasiIbuProfesional

#BersinergiJadiInspirasi