Posted in Daily, Diary, Guide to being happy

My Relationship with Coffee

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Jumat, 18 Feb 2022

Hari ini saya ngidam ngopi, Alhamdulillah suami mengerti sekali padahal saya nggak enak bilangnya ahahahaha… duh masih terasa ini pahit manis si hot vanilla latte tadi. Masya Allah.

Mari berkisah soal hubungan saya dengan kopi

Saya mulai konsumsi kopi sejak kelas 3 SMP, kopi membantu saya untuk tetap terjaga sepanjang malam saat belajar menghadapi ujian akhir. Tuntutan masuk SMU Negeri Favorit sangat tinggi bun!

Dan kebiasaan ini tidak berhenti ketika SMU dan kuliah S1, apalagi kuliah saya memang menuntut untuk tahan begadang setiap malam, lanjut sampai S2 dan efeknya ketika kuliah S2, sering ngopi tapi juga suka telat makan, giliran makan pilihannya makanan pedas dan asam jadilah lambung yang kena. Apakah salah ya saya mengkambing hitamkan si kopi? maaf ya pi.

Oh iya, kopi yang saya konsumsi tentunya kopi instant bukan kopi asli ya, jaman dulu belum menjamur warung-warung kopi kekinian dengan baristanya. Di rumah pun orang tua saya bukan penggemar kopi, jadi cukup kopi instant sachetan.

Saya nggak pernah menghitung berapa gelas sehari saya konsumsi kopi, tapi nampaknya nggak secandu itu ya gaes, seperti teman-teman saya yang sehari bisa bergelas-gelas. Saya pernah di tahap, sudah nggak mempan kopi lagi jadi saya konsumsi minuman berenergi, wuih efeknya mantap langsung kaya di kasih doping cuman dada jadi berdebar dan banyak lah info soal bahaya jika sering konsumsi, jadi saya balik ke kopi lagi.

Saat terkena lambung itu, saya jadi nggak tahan konsumsi kopi, kalaupun terpaksa minum kopi (karena butuh buat nahan ngantuk pas ngerjain tugas), ujungnya harus siap obat maag. Saat selesai S2 dan kembali bekerja, masih tetap tidak tahan. Kalau pun harus ngopi sebagai salah satu aktivitas sosial, nongkrong di kafe kopi ya pulang ke rumah mesti kambuh maagnya, bahkan yang hanya latte (campuran susu).

Akhirnya saya coba merubah pola makan saya lebih sehat agar tidak mudah sakit, Alhamdulillah sakit lambung jauh berkurang tapi minum kopi sudah jarang banget kecuali kangen, habis begadang dan paginya harus kerja, dan sosial kopi (nongkrong di kafe kopi bareng teman). Kalau bisa dihindari, akan saya hindari konsumsi kopi.

Saking menghindari kopi, kadang saat harus rapat dan coffee break, saya sudah puas dengan hanya menghirup aroma kopi dari gelas rekan kerja saya di meja sebelah. Saya terus terang ke teman saya itu bahwa saya nyicip aroma kopimu ya. Masya Allah harum sekali. Aromanya saja sudah membuat saya happy! kebayang kadang saya rapatnya marathon hampir tiap hari, coffee break jadi mineral water break gaes…

Saat di Jepang lanjut S3, nongkrong di tempat ngopi dilakukan ya kalau diajak teman aja buat curhat atau kabur bentar dari lab. Kalau di rumah Matsuyama, saya tetap sedia kopi sachetan karena kadang butuh. Namun tetap tidak konsumsi tiap hari.

Kopi Terbaik

Oh iya, jika kalian ke Jepang atau Luar Negeri dan ingin memberi oleh-oleh, bawakan saja kopi asal Indonesia, banyak jenis kopi Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. kalian bisa cek tiap tahun ada daftar kopi terbaik dunia. Contohnya, Kopi Gunung Puntang yang berhasil menyabet peringkat pertama dalam kategori rasa di kancah internasional setelah berhasil menyabet penghargaan di ajang Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat, April 2016.

Saya berhasil mendapatkannya di sebuah kafe di Yogjakarta yang punya jenis-jenis kopi terbaik Indonesia (lupa nama kafenya huhuhu…) dan membawanya ke Jepang untuk Sensei saat pertama ke Jepang di akhir 2016.

Saat ini

Sekarang, entah kenapa sejak hamil tanpa sengaja jadi doyan kopi. Meskipun tidak setiap hari, seminggu sekali satu gelas cukuplah. Alhamdulillah lambung aman. Namun setiap hirupannya kok ya saya menikmati sekali, beda dengan pengalaman saya sebelum-sebelumnya saat menghirup kopi. Ya hanya sekedar tuntutan aktivitas supaya nggak ngantuk dan sebagai asesoris teman nongkrong saja.

Ternyata sudah lama sekali saya tidak minum kopi secara mindfull ya bun… ~halah

Selamat Ngopi!

Wassalam

#KLIP2022

#catatanharian

#coffee

#beinghappy

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Daily, Diary, How to be a good Mom, Piece by Piece

Adab Memilih Nama Bayi

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Kamis, 17 Feb 2022

Dari siang sampai mau Ashar begini masih ngeblank mau nulis apaan…

Ada ide yang sudah lama ingin ditulis di sini karena saya yakin beberapa orang membutuhkan informasi ini. Tapi sayanya terlalu malas menulis karena panjang. Ada ide menulis yang saya pikir akan lebih singkat, namun nampaknya bukan gaya saya membahas hal yang kesannya nyinyir, lebih baik fokus diri sendiri daripada ngurusin orang lain ya kan. Meski pun bisa jadi niatan saya menulis di postingan-postingan sebelumnya ada menyentil yang membaca, saya mohon maaf karena tidak ada niatan.

Jadi, mau menulis apa hari ini?

Akhirnya, sore setelah Ashar diskusi panjang dengan suami pun terjadi, tentang memilih nama bayi. Sejak mengetahui jenis kelamin ade bayi, kami sudah mulai memilih nama-nama buatnya.

Saya membeli dua buah buku tentang nama-nama bayi karangan DR. Miftah Faridl penerbit Quanta dan karangan Syaikh Bakar Abdullah Abu Zaid penerbit Al Qowam. Beberapa bulan sebelumnya, kami sudah membaca (tepatnya saya membaca kemudian menjelaskan lagi ke suami) bagaimana adab-adab memberikan nama yang sebaiknya diamalkan seoptimal mungkin menurut kedua buku tersebut.

  • Pemberian nama adalah hak seorang ayah, dan seorang anak dinisbahkan kepada ayahnya bukan kepada ibunya
  • Memilihkan nama yang baik
  • Nama anak mengandung sifat syari: berasal dari bahasa Arab, nama tersebut baik susunan dan maknanya, baik secara bahasa maupun syar’i
  • Memilih nama yang paling dicintai (nama yang disunnahkan dan diperbolehkan menurut Islam, seperti nama yang dirangkaikan dengan Asmaul Husna, nama Nabi, dll.)
  • Memperhatikan sedikitnya huruf seoptimal mungkin
  • Memperhatikan ringannya diucapkan secara lisan
  • Memperhatikan pemberian nama yang cepat menghujam dalam pendengaran orang
  • Memperhatikan kesesuaian dengan nama-nama penduduk negerinya, agamanya, dan kedudukannya

Dari kedua buku tersebut, saya dan suami sudah menyortir 112 nama (1 kata ya bun, nanti gabunginnya mah). Saya tambahin dengan Nama-nama Jepang dan Indonesia (langsung ditolak), serta anagram nama saya dan suami (didominasi nama bayi cewe).

Diskusi kami hari ini ya ke 112 nama itu, yang saya kerucutkan jadi dua nama saja siy, tapi belum ada kata sepakat juga.

Tambahan aturan bagi kami sebagai orang awam:

  • Memudahkan anak ketika absensi dikelas (kalau bisa jangan awalan huruf A karena absennya biasanya di awal), ini masukan dari para kakak si calon ade bayi
  • Memudahkan anak ketika menulis lembar ujian (kalau bisa jangan kepanjangan namanya, kasian kalau harus ngebuletin lembar jawaban dengan pensil 2B)
  • Memperhatikan nama panggilan si anak (kadang namanya bagus sekali, tapi karena terdiri tiga suku kata jadinya dipanggil dengan nama yang kurang baik)
  • Jangan sampai jadi bahan ledekan teman sekelas (kadang nama yang terlalu bagus atau terdengar mirip dengan istilah yang kurang bagus juga harus diperhatikan)
  • Jangan terlalu ribet dengan huruf (misalnya i, ditulis y atau ada tambahan sh, kh, zh biasanya mempersulit ketika urusan administrasi, dll.)
  • Nama baik tapi jangan terlalu old school atau kuno, agak modern gitu sesuai generasi sekarang, ini juga masukan dari para kakak si calon ade bayi
  • Pengennya ada gabungan nama suami dan saya, ini kepengen suami banget!

Oh iya, menurut bidan di youtube Gue Sehat (bisa cek ya bun, pas kelas senam hamil gitu), kita bisa ngajak ngobrol janin selain mengajak si ade bayi turun ke panggul juga diskusi soal nama buat dia. Jadi, kami pun mengajak ngobrol nih sama ade bayi, giliran saya sama ayahnya ngobrol dia aktif nendang bun, giliran ditanya: “suka nggak sama nama “A” (misalnya), dia diam…kami pun bingung ini teh iya atau nggak. wkwkwkwk…

Sampai menjelang Maghrib, kami berdua belum menemukan kesepakatan buuun. Bailklah, semua nama baru yang sudah digabung kami tampung. Belum sreg bagi kami berdua. Pengalaman saya, di bulan ke 9 baru fix nama A kun dulu itu.

Sambil berdoa selalu semoga Allah memberi kami nama terbaik bagi si ade bayi aamiin…

Wassalam

#KLIP2022

#catatanharian

#babyname

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Daily, Diary

Dua Minggu dengan Kakeibo, Apa yang Berubah?

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Rabu, 16 Feb 2022

Setelah belajar manajemen keuangan rumah tangga dengan metode Kakeibo di Belajar Metode Kakeibo, saya mulai mempraktekkannya di bulan ini. Bagaimana rasanya setelah dua minggu lebih (kurleb 16 hari ya)?

Ada beberapa perubahan perilaku keuangan saya sih, meski nggak drastis ya namun menurut saya cukup signifikan (penting, berarti ~KBBI) ke arah lebih baik. Apa saja?

  • Memaksa menabung di awal bulan

Saya memahami teori bahwa jika memperoleh pendapatan maka harus didahulukan: menabung, zakat, sedekah, tagihan rutin setelah itu baru membagi ke pengeluaran lainnya. Namun soal menabung ini kadang saya masih belum bisa disiplin dan kadang besarannya tidak sama tiap bulan. Alhamdulillah dengan metode yang baru saya lakukan ini, perilaku disiplin menabung perlahan mulai tercipta dan mulai realistis akan besaran uang menabungnya, semoga bisa konsisten aamiin…

  • Melakukan evaluasi per dua minggu

Sebelumnya, saya biasa melakukan evaluasi disaat uang mulai menipis alias akhir bulan ahahahaha… Alhamdulillah, karena rasa penasaran isi amplop-amplop metode Kakeibo inilah yang membuat saya jadi melakukan evaluasi di dua minggu pertama bulan ini. Jajan masih belum bisa di rem ya bun.

  • Membayar secara tunai

Dengan metode ini saya merasa perilaku saya yang doyan gesek kartu Debet kalau belanja di supermarket (karena uang tunai nggak cukup) sangat jauh berkurang. Meskipun pembayaran belanja kebutuhan secara online, e-money, dan transfer masih saya lakukan karena kemudahan. Namun untuk gesek kartu Debet Alhamdulillah beberapa kali batal dilaksanakan ahahahaha.

  • Membawa uang secukupnya dan catatan belanjaan bulanan

Saya punya dua dompet, satu dompet untuk uang dapur dan satu dompet yang umumnya kita miliki, ada kartu-kartu penting dan isinya uang gaji saya sendiri. Biasanya dompet isi uang dapur yang selalu saya bawa kemana-mana, dompet yang biasa saya bawa kalau ke Mall atau supermarket besar (jaga-jaga kalau butuh keluarin kartu member atau kartu Debet).

Isi dompet uang dapur biasanya lumayan lah ya, dan dalam waktu singkat tentunya yang terisi ini akan ada hasrat besar dari diri sendiri buat mengosongkannya ya bun. Sejak melakukan metode Kakeibo ini, berhubung saya tahu kebutuhan saya jadinya saya nggak terlalu banyak menyimpan uang di dompet uang dapur ini.

Hal ini terkait banget dengan kebiasaan gesek Debet ini juga. Jadi kemarin sore, suami ngajak jalan sore aja sambil beli cemilan. Ketika suami nawarin anterin kemana lagi, rasanya sayang kan ya keluar rumah cuman beli cemilan disatu tempat, ya sudah saya minta anter ke Mini Market yang terkenal harga sembakonya murah-murah, biasanya saya kesana hanya belanja sabun cair dan cemilan saja. Kali ini mau belanja agak banyak.

Saya keluarkan catatan groceries bulanan, biasanya saya simpan di dompet uang dapur biar ketika ada waktu ke supa (supermarket) bukan belanja nggak jelas tapi langsung belanja kebutuhan bulan itu yang belum dicentang. Wah, apakah kali ini bakal gesek Debet? saya berusaha menahan diri, tapi korbannya adalah uang tunai di dompet suami wkwkwkwk…. “Minjem dulu ya yah, jaga-jaga kalau uang dapur nggak cukup”

Setelah di kasir, ternyata uang di dompet dapur cukup pemirsah! dalam hati saya sorak banget bun, selain karena ternyata Mini Market ini beneran murce-murce dibanding toko sembako bahkan supa besar lainnya, juga karena saya nggak perlu gesek debet atau malak uang suami wkwkwkwk… rasanya kemarin adalah best buy groceries di awal tahun ini…muahahaha…segitunya ya buuun.

Jadi kesimpulannya, tetaplah membawa uang secukupnya tidak perlu berlebihan, toh kita masih pegang daftar kebutuhan belanja bulan ini di dompet. Saya pun banyak menahan diri untuk membeli barang yang dibutuhkan saja, meskipun beli cemilan itu sungguh godaan yang susah ditolak ihik…

  • Mencatat semua transaksi lebih sederhana

Biasanya saya mencatat pengeluaran hampir setiap hari di aplikasi Money Lover, namun saat ini karena sudah bisa menahan diri dan tidak impulsif, pengeluaran harian saya sangat minimalis sehingga biasanya kalau saya tidak sempat, ya saya tulis saja di kertas sementara, setelah seminggu baru dipindah laporannya ke aplikasi secara manual.

Tapi mungkin saja bukan karena perilaku menahan diri saya ya yang membuat saya banyak ngerem, kayanya karena suami sudah mulai sibuk mengajar dan kelapangan, sehabis antar anak sekolah langsung ke kampus dan pulang saat Magrib, jadi saya nggak punya teman jalan dan jajan kaya biasa ahahahaha….

  • Masih bisa bersenang-senang kok!

Saat evaluasi, cek deh isi amplop yang empat itu (Tabungan, Survival, Optional, Culture, Extra) sudah terpakaikah? sisa berapa?

Saya girang sekali di beberapa amplop masih ada uangnya, bahkan kaget ada isinya di amplop tabungan (yang niatnya ini kosong karena sudah punya amplop tabungan diluar metode Kakeibo ini). Oh iya, kenapa girang padahal masih mingu kedua? karena suami memberikan uang dapur dua kali bun, maklum gaji kami itu masuk dua kali (diawal dan ditengah bulan). Alhamdulillah ya bun, meskipun nggak banyak yang penting berkah.

Nah, biasanya udah minggu kedua itu uang dapur sudah tinggal remah-remahnya saja ~halah. Namun, saat saya intip-intip amplop, Alhamdulillah lumayan banget bun, bahkan amplop tabungan ada isinya.

Amplop-amplop yang kosong adalah amplop Optional (saya isi untuk budget jajan dan makan di luar) dan Culture (saya isi dengan belanja buku). Meski kosong, namun baru kali ini saya membuat budget untuk beli buku dan makan di luar. Berarti untuk bersenang-senang dengan punya buku bisa rutin kan ya bun hehehhe.. dan biasanya makan di luar itu urusan suami, namun kali ini saya bisa ngebudget-in dari uang dapur. Alhamdulillah.

Bersenang-senang yang lain seperti ke salon, belanja pakaian dan lainnya biasanya di kasih suami diluar uang dapur hihihi… Alhamdulillah

Bukan seberapa banyak uang yang kita miliki, namun seberapa baik kita mengelola uang agar membawa keberkahan dan kebermanfaatan dunia akhirat

sekian bun review Metode Kakeibo di dua pekan bulan Februari ini, semoga bunda-bunda mendapatkan pencerahan ya aamiin, semangat bun!

Wassalam

#daily

#KLIP2022

#catatanharian

#kakeibo

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Guide to being happy

Menjadi Tempat Curhat Terbaik Bagi Anak

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Selasa, 15 Feb 2022

Manusia merupakan makhluk sosial, artinya manusia membutuhkan manusia lain dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Termasuk tempat berkeluh kesah, mencari solusi dari permasalahan hidup, mendapatkan motivasi dan membangkitkan kembali semangat.

Bagi saya dan saudara-saudara saya, orang tua kami merupakan salah satu tempat terbaik untuk curhat sejak kami merasakan memiliki masalah hidup yang berat (berat disini tergantung masing-masing orang ya). Seingat saya, sejak kami mulai bisa diajak ngobrol sampai sekarang sudah kepala 3 dan 4, curhat sama orang tua merupakan hal yang melegakan, memberi solusi.

Curhat ke Papap (Ayah saya) biasanya tentang kehidupan, pekerjaan dan menjadi dewasa. Sedangkan curhat ke Mamah (Ibu saya) biasanya tentang hubungan dengan orang lain, masalah percintaan anak muda, pernikahan.

Bagaimana kedua orang tua saya menjadikan mereka tempat terbaik bagi anaknya untuk mencurahkan isi hati, sebisa mungkin saya terapkan juga ketika saya menjadi orang tua.

Ini beberapa cara yang dilakukan kedua orang tua saya, yang menjadikan mereka tempat yang nyaman bagi anak-anaknya untuk bercerita:

  • Menanyakan aktivitas anak setiap hari

Mungkin hal ini nampak sepele ya, namun ketika anak menceritakan harinya (yang belum tentu menyenangkan setiap saat) dan orang tua mendengarkan, membuat anak merasa: “eh, saya didengerin lho sama mamah/papap saya”. Ketika anak menceritakan kegiatannya hari itu, mau baik mau buruk maka anak merasa didengarkan.

Ketika saya menjadi orang tua, saya pernah melakukan kesalahan diawal belajar parenting. Setiap A kun pulang sekolah yang saya tanyakan: “Ada PR nggak? ada ulangan nggak?” Syukurnya saat itu saya dapat ilmu dari Kelas Perkuliahan Ibu Profesional. Segera revisi sikap saya. Hei buk, anak itu sudah capek seharian di sekolah, adaptasi sama berbagai kondisi yang berbeda dari rumah masih aja ditanya PR dan ulangan ya?! huft

Sama seperti kedua orang tua saya, mereka tidak pernah menanyakan PR dan ulangan sepulang saya sekolah, namun menanyakan: “Ngapain saja di sekolah, main sama siapa saja?”

Alhamdulillah, setiap selesai sekolah baik online maupun offline, P chan dan A kun selalu menceritakan apa yang mereka alami tadi di kelas saat pelajaran. Mulai hal receh (“Mah, tadi si A numpahin air minumnya pas istirahat siang”) sampai yang berat (“Ada yang berantem mah gara-gara main catur nggak diajak”)

  • Mendengarkan dahulu tanpa menghakimi

Jangankan anak-anak, kita saja yang orang dewasa males banget kalau curhat belum selesai sudah dihakimi, iya tho bun?

Dengarkan dulu sampai selesai, menahan diri untuk tidak memotong dan menahan diri untuk tidak menghakimi lalu emosi.

“Kamu sih…..” wah itu kalimat yang dahulu sekali saya takut banget keluar dari mulut kedua orang tua saya, makanya saat kuliah S1 saya orangnya tertutup sama orang tua, jarang curhat ke orang tua kecuali kedua saudara saya. Ternyata, overthinking saya itu nggak terbukti, mau seburuk apapun masalah yang saya alami mereka nggak menghakimi.

  • Jangan fokus pada kegagalan yang dihadapi anak

Seingat saya, saya nggak pernah dimarahi gara-gara fisika saya 6 di rapor SMU atau rangking saya turun. Pernah lho pelajaran bahasa sunda saya merah di rapor SD, nggak dimarahin tuh… ya maklum ya baru tiga bulan pindah SD ke Bandung dari Banjarmasin hehehhehe….

Namun memang agak sulit saya sendiri sebagai orang tua mempraktekkan hal ini, masih belajar bun. Belajar sabar dan fokus pada proses bukan hasil (berhasil atau gagal).

  • Hindari langsung memberikan solusi dan saran

Biasanya, kedua orang tua saya akan setia mendengarkan berjam-jam anaknya curhat sampai anaknya minta tolong: baiknya gimana ya mah/pap?

Kalau saya ke A kun, biasanya saya tanya balik dulu setelah dia ceritakan masalah atau curhatan yang dia ceritakan: “Menurut A kun baiknya bagaimana?”

Mengajarkan berpikir untuk mencari solusi sendiri dan agar anak semakin PD, bahwa pendapat dia ternyata oke dimata orang tua.

  • Lakukan kegiatan bersama setiap pekan

Saudara saya ketika kecil pernah lho protes sama Papap: “Papap berhenti kerja aja gimana, biar bisa banyak di rumah”, soalnya dulu waktu kami masih kecil-kecil Papap kerja di dua tempat (Mengajar dan jadi Konsultan Perencana), kadang akhir pekan pun dihabiskan untuk bekerja. Kalimat protes saudara saya itu akan selalu diingat Papap saya.

A kun juga pernah bilang ke saya: “Enak mamah di rumah terus, nggak usah kerja-kerja”, pasti bunda-bunda yang bekerja di ranah publik pernah mendengarnya dari si kecil ya bun.

Di usahakan banget ada waktu-waktu tertentu di akhir pekan untuk melakukan kegiatan bersama. Zaman saya kecil, malam minggu itu waktunya makan di luar rumah, kadang hari sabtu atau minggu kami jalan keluar kota. Sekarang, saya dan suami berusaha meluangkan waktu antara di jumat malam, sampai hari minggu untuk meluangkan waktu makan di luar, olahraga pagi bareng, belajar bareng di rumah. Biar ada waktu bareng anak-anak. Kalau setiap hari, saat di meja makanlah saatnya ngobrol ya bun.

  • Selalu menyediakan waktu kapan saja

Saat anak membutuhkan kita, semoga kita selalu sadar untuk segera menghentikan aktivitas yang kita lakukan dan meluangkan waktu bagi anak.

  • Curhat ke anak

Jika anak agak tertutup dan sulit bicara, mengapa tidak kita saja sebagai orang tua yang memulai curhat ke anak, dilihat dulu ya kira-kira usianya pantas atau tidak mendengar cerita kita. Gantian anak yang belajar mendengarkan orang tuanya.

Dengan cara demikian, saya sebagai anak merasa semakin dekat dengan orang tua: “Ternyata orang tua percaya sama saya ya, mau mendengarkan solusi dari saya ya…”

Hal itu coba saya terapkan ke A kun dan Alhamdulillah, dia pun belajar menjadi pendengar yang baik dan berusaha mencari solusi juga.

Semoga kita menjadi salah satu tempat terbaik dan ternyaman bagi anak untuk menuangkan keluh kesahnya ya bun aamiin…

Semoga kedua orang tua kita semua selalu dalam keadaan sehat aamiin…

Wassalam

referensi:

ini dan itu

#daily

#KLIP2022

#beinghappy

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Diary, Finding Soulmate

Si Scorpio

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Senin, 14 Feb 2022

Malam ini WIFI lagi naik turun bun, jadi mari kita persingkat nulisnya semoga bisa di 300an kata ya. Jadilah cari topik yang ringan sekali ~halah

Saya jadi punya ide nulis ini gara-gara beberapa hari lalu suami, yang memang demen banget cerita masa lalu para gebetannya ke anak-anak, bahwa beliau pernah ditolak cewe gara-gara zodiak mereka dianggap nggak cocok oleh si cewe…waduuuh…

Judulnya Scorpio, ada apa dengan zodiak ini? waktu zaman sekolah, masih demen bahas zodiak sama temen, belum tau larangan dalam agama. Saya pernah berantem hebat sama salah satu cinta monyet saya di sekolah yang berujung udahan, terus saya nyalahin zodiak dia yang Leo, nggak cocok sama saya yang Cancer ~entah dari mana ini pikiran yang “logis” begini ya, padahal siy kami berantemnya gara-gara bahas agama masing-masing. Iya, saya pernah cinta monyet sama yang beda keyakinan. Bukan sesuatu yang bisa dibanggakan ya. Berhubung ada darah tionghoanya, jadi sebelum saya pakai kerudung saya selalu disangka non muslim.

Balik ke scorpio, gara-gara si Leo ini saya jadi inget sama cinta monyet saya sebelumnya si Scorpio di SMU ini, yang nggak pernah berantem, adem aja tapi udahan karena kesalahpahaman aja, namanya juga anak kecil ya (SMU masih kecil bun). Ish memang sama Scorpio yang cocok mah, pikir saya dulu.

Biasanya kalau saya cerita kisah-kisah cinta monyet dan mantan zaman dulu, anak-anak suka ribut: Mamah mah jago dari Ayah kayanya. Ayah mah nggak keliatan cemburunya, tapi jadi pendiem wkwkwkw. Makanya kalau udah cerita aib masa lalu begini, mending saya mingkem aja dan biarkan suami cerita gebetan-gebetannya.

Balik ke scorpio, jadi dalam hidup percintaan saya, saya pernah dekat dengan beberapa scorpio, hubungannya sangat baik yang bisa dibilang cocok gitu kali ya, udahannya juga nggak pakai drama gitu. Nggak seperti dua mantan berzodiak Leo yang penuh drama (satu yang saat sekolah di atas, satu lagi setelah berstatus single parent), dendam banget bun sama Leo, maaf ya temans yang Leo mereka hanya oknum ~halah.

Si Scorpio saat SMU itu teman sekelas, kami itu sudah naksir-naksiran sejak SMP (tiap papasan saling lempar senyum malu-malu, dua tahun lamanya)! gimana rasanya bisa satu kelas saat baru masuk SMU? seneng banget dong saya, apalagi saat tau dia naksir balik! nembak pulak! pedekatenya bikin heboh satu kelas, malu saya!

Dan baru terasa nggak nyamannya punya cowo sekelas itu bun, makanya sampai sudah bekerja pun nggak mau punya cowo yang satu kantor, satu lingkungan eh eh eh taunya dapat suami satu kantor sampai pensiun wkwkwkwk…

udah 400 kata bun, belum juga selesai ceritanya ahahahaha…mangapkan eyke

Si Scorpio saat bekerja itu sahabat saya hampir 5 tahun, lebih muda 5 tahun jugak! Meskipun dia lebih muda lima tahun, namun fisik, pembawaan, cara pikirnya seperti lima tahun di atas saya. Kami itu satu grup pertemanan dan di grup kami ini selalu diship/di cengin berdua gitu, kayanya siy keliatan kalau si Scorpio ini punya perhatian lebih ke saya.

Dia tempat saya nangis-nangis dan berkeluh kesah saat saya punya masalah sama cowo-cowo yang dekat dengan saya. Saya pernah nggak makan tiga hari gara-gara dighosting cowo, terus sama teman-teman di grup dialah yang disuruh nelp saya untuk bangkit dari rebahan dan mulai makan.

Ini mah nembaknya juga aneh banget deh, jadi waktu saya bilang saya nggak bisa move on dari si A (pacaran 1 tahun, gak jelas hampir 3 tahun gara-gara sudah dekat banget sama mamahnya), dia ngotot saya sudah move on karena setelah dari A saya dekat dengan si B, teman satu kantor yang ngeghosting itu. Saya ngotot nggak, karena menurut saya definisi move on itu kalau udah jadian lagi sama orang lain, tapi sama si B kan saya nggak ada komitmen meskipun beberapa bulan jalan bareng terus (seru jadi teman jalan soalnya), makanya pas ngilang sayanya nggak bisa makan tiga hari wkwkwkw…

Jadi, kata Si Scorpio: “ya udah jadian sama saya aja dulu biar bisa resmi move on dari A”. Saya tanpa pikir panjang: “Okeh” ~ah, nggak akan jatuh cinta juga saya sama sahabat sendiri. Pacaran kontrak ini bun, Si Scorpio ini sangat logis, tahu kami nggak mungkin kemana-mana ujungnya karena banyak perbedaan (keyakinan, usia, dll) dia bilang: “6 bulan aja ya, udah gitu udahan” saya jawab: “Okeh”. Ternyata 8 bulan masih jalan donk bun, setelah itu kami putuskan udahan baik-baik meskipun hampir 3 tahun lamanya kami berdua masih dekat gak jelas dan nggak bisa move on, setia ngejomblooo buun berdua. Sampai mamah saya bilang: “Kamu mah sukanya sama dia ya, andai dia muslim”.

Saya sampai susah move on, karena saya pikir bakalan susah nemu cowo yang baiknya minta ampun kaya dia. Nggak pernah berantem, nggak ada drama, teman ngobrol yang seru, nggak ada cemburu-cemburu, dia bangga banget punya saya begitu pun saya, dia selalu banggain saya ke teman-temannya begitu pula saya. Mantan terindah saya kayanya.

Si Scorpio saat ini adalah suami tercinta! Ternyata tidak ada namanya mantan terindah bun, kalau sudah jadi mantan ya mantan aja. Namanya suami berarti sudah jodoh terbaik dari Allah, Alhamdulillah.

Nggak ada drama, berantem palingan hal-hal sepele suami-istri namanya juga tinggal bareng ya. Sebelum menikah juga beliau itu gentleman, nggak pacar-pacaran langsung tembak to the point aja.

Yang saya kira orangnya pendiam, taunya kami bisa ngobrol seru lamaaaa banget, tau kapan jadi pendengar keluhan istrinya dan tau kapan beliau pengen juga didengerin.

Semua kebaikan-kebaikan lainnya, biarlah buat saya simpan sendiri aja hihihi…

Mudahan kami bisa sehidup sesurga ya Aamiin ya Allah

sekian cerita aib-aibnya bun, ambil yang baik buang yang buruk ya

Wassalam

#daily

#KLIP2022

#findingsoulmate

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Daily, Diary, Great Enthusiasm, Time Management

A Food Gratitude: My Weekly Gratitude Journal part 6

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Minggu, 13 Feb 2022

Mari bersyukur atas segala yang terjadi pekan ini, dengan melihat gratitude journal di Bullet Journal saya. Penuh syukur atas makanan seminggu ini, mari kita simak! Jangan khawatir bun, meskipun artikel ini panjang namun menginspirasi, Insya Allah hihihi…

Itadakimasu!

  • Minggu, makan siang soto padang bersama suami dan ibu mertua.

Sebagai istri dan mantu orang minang, minimal seminggu sekali saya mencicipi masakan padang. Baik beli ataupun masak sendiri (minimal masakan balado saya sudah approvedlah sama suami hihi).

Dan pada hari minggu awal pekan lalu, pertama kali ini saya makan Soto Padang di Adanya di samping Rumah Makan Padang Talago (salah satu RM Padang yang sudah berdiri lama dan enak), Jl. Antasari, Samarinda. Warung ini masih satu pemilik dengan RM Padang Talago, satu lahan parkir juga namun di warung ini dia menjual makanan-makanan khas Padang yang nggak dijual di RM. Padang seperti biasanya. Ada Lontong Sayur Padang, Gado-gado Padang (baru tau khaaan ada gado-gado di Padang?? samaa… gado-gado Padang ini ada mie di dalamnya kata suami), Soto Padang, Sate Padang, dan ada satu lagi di spanduknya tapi saya lupa. Oh iya, kalau mau order via ojek online sudah ada dan masuknya di RM. Padang Talago.

Bahas Soto Padang ya gaes. Kata suami, biasanya beliau makan Soto Padang ini saat Lebaran saja, jadi kaya makanan khas Lebaran buat beliau sekeluarga. Bayangan masakan padang yang banyak bumbu, santan gulai atau karih, penuh cabai ternyata nggak untuk soto padang ini. Kuah bening, meskipun bumbu rempahnya terasa sekali bermacam-macam. Isinya ada dendeng kering daging sapi yang diiris kecil tapi banyak, bihun yang banyak, perkedel kentang yang besar, bawang goreng yang banyak. Kenyang, Alhamdulillah.

  • Senin, ngidam saya akan Donat Kentang dan ngidam suami akan Onde-onde akhirnya terbayarkan.

Biasanya selama hamil ini kalau saya kepengen makan sesuatu, saya nggak langsung bilang ke suami, nggak enak bun soalnya biasanya langsung dibelikan meskipun jauh, meskipun mahal. Jadi biasanya saya pendem-pendem dulu seminggu, kalau seminggu belum hilang kepengennya, barulah bilang hihihi….

Alhamdulillahnya, dijalan raya antara sekolah A kun dan rumah kami menemukan penjual kaki lima Donat Kentang yang sudah lama saya pengenin. Pengen Donat sebetulnya, tapi di Mall cuman ada brand franchise yang belum ada label halalnya, kan sedih ya. Mau beli di supermarket, biasanya nggak begitu enak. Duh, banyak milih ni si mamil. Ketika sehabis antar A kun sekolah (saya biasanya ikut) jam 6:30 pagi dimana sepanjang jalan raya hanya ada beberapa warung yang buka itupun jualan sarapan pagi atau kue tradisional khas pagi hari di Samarinda eh tetiba melihat gerobak bersih dengan tulisan: Donat Kentang (di depan gedung Muhammadiyah di Jl A. W. Syahranie, Samarinda). Yang beli rata-rata pakai kendaraan roda empat dan ibu-ibu yang berpakaian dinas siap berangkat kerja. Penjualnya bapak-bapak muda, dengan dua orang gadis yang bertugas menggoreng adonan donatnya. Kata si bapak, jam 11 atau jam 12 sudah habis jualannya. Memang untuk cemilan pagi hari ya pak.

Enak banget Donat Kentangnya, meskipun ukurannya mungil dengan harga 2000 per buahnya, dan diberi tepung gula yang terpisah, namun makan polosan tanpa gula aja udah enak banget ~duh ini nulis sambil bayangin makan di mobil hangat-hangat, sampai rumah udah habis wkwkwkwk. Suami kadang bawa untuk bekal cemilan di kantor bun, jadi biasanya saya beli untuk di rumah dan untuk cemilan suami (habis beli, langsung saya pindahin ke tempat makan plastik)

Onde-onde apa kabar? Oh iya, kalau Onde-Onde letaknya dekat dengan jualan Donat, namun sebrang jalan dan bukanya tidak sepagi Donat ya bun. Jadinya, biasanya saya beli pas sekalian jemput A kun di siang hari.

Enak banget, isiannya pas manisnya (kami sekeluarga nggak suka yang terlalu manis), bagian luarnya itu kaya kopong gitu kalau dikunyah berasa kaya makan mochi, kayanya ada tepung ketannya ya, enak aja gitu. Harganya 2000 per buahnya.

Gimana nggak makin gendats ya mamil, pagi-pagi ngemil Donat Kentang, siang hari ngemil Onde-Onde…hmmmm

FYI, waktu di Matsuyama saya baru tahu bahwa Onde-Onde bagi orang Sulsel adalah istilah untuk Kelepon. Jadi Onde-Onde yang saya ceritakan ini adalah Onde-Onde yang bulat ditaburi biji wijen dan isinya kacang hijau ya bun.

  • Selasa, Ikan Mas Goreng, Sayur Bening dan Sambal Terasi ditambah nasi hangat, nikmat!

Alhamdulillah ada Meal Plan ya bun di awal bulan, jadi tiap hari nggak bingung liat isi kulkas mau masak apa. Hari selasa ini masak menu sayur bening aja ah, udah lama nggak masak sayur bening bayam-labu kuning. Paket menu di atas itu mengingatkan saya akan rumah, soalnay ibu saya biasa masakin kami dengan paket menu demikian, kayanya semua rumah juga begitu ya hehehe…

Saya minta tolong ibu ART untuk menyiapkan bahan dan memasak hari ini, biasanya saya akan minta tolong ibu masak kalau pekerjaan beres-beres rumah lagi selow hari itu. Sambel terasi bahannya sudah saya siapkan, dan minta tolong beliau bikin sambal pakai ngulek di cobek. Biasanya saya nyetok sambal untuk seminggu, dan biasanya udah lewat tiga hari udah pada bosan dengan jenis sambal yang sama dan dingin dari kulkas. Kalau pakai cobek gini selain lebih enak (dibandingkan pakai chopper) juga bisa sehari habis.

Alhamdulillah, semua makan dengan lahap. Mamah senang.

  • Rabu, Mie Pangsit terenak se Samarinda (menurut saya sekeluarga)

Suami doyan ngemil mie, entah mie pangsit, mie bakso, mie yamin, mie bakwan malang, mie goreng abang-abang, mie nyemek, mie apa aja deh. Jadi, biasanya kalau lagi kepengen jajan, mie lah pilihan kami. Menurut suami, mie itu cemilan bukan makan berat.

Sudah sering nyoba sana sini mie pangsit tapi tetap belum ada yang menurut kami, seenak Mie Pangsit Jakarta di Jl. Sulawesi, Samarinda. Mie Pangsit Jakarta ini sudah berdiri sejak lama, sekarang dia punya cabang lagi satu namun kami tetap ke warung pusatnya di Jl. Sulawesi.

Selama ini biasanya yang sering kesana itu saya dan suami saja, anak-anak nggak pernah diajak karena biasanya kami ada urusan didekat sana pas anak-anak sekolah. Jadi, hari ini kami janji ke anak-anak untuk makan siang di sana. Late Lunch siy soalnya suami dari kantor jemput saya jam 2 siang, P chan sedang sekolah online di rumah, lalu kami jemput A kun di sekolah. langsung cus.

Yang membuat kami galau, apakah mie ini halal atau tidak? Sudah lama saya dan suami tidak makan di sana gara-gara ini juga. Pemiliknya orang non muslim, di spanduknya nggak ada tulisan halal. Cari di google, rata-rata reviewnya bilang halal, namun kami nggak mudah percaya, masih ragu. Makanya akhirnya kami makan mie pangsit lain, meskipun rasanya tidak pernah hilang dari lidah kami #halah. Rasa yang terlalu enak itu bikin curiga soalnya wkwkwkwk…

Jadi, siang ini kami sepakat akan bertanya langsung sama cici-nya, siap-siap dimaki-maki atau dilempar sendal. Pegawainya berkerudung, yang makan di sana juga rata-rata muslim (berkerudung), jam 3 sore aja warungnya penuh.Setelah sepakat bahwa mamil aja yang tanya ke cici, sayapun berulang kali meminta maaf duluan sama cici-nya, tapi dia nampaknya sudah paham: “mau nanya soal halalnya ya? halal“, senyum beliau. Langsung lega banget pemirsah, gak jadi lari menghindar lemparan sendal!

Apa yang bikin enak? porsinya banyak mienya enak, kuah kaldunya gak terasa micinnya, plain lembut tapi nikmat. Pangsitnya besar, dapat dua. Bisa nambah acar timun dan acar cabe rawitnya sesuka hati. Harganya memang agak lebih tinggi dari mie pangsit lainnya yang rata-rata 15.000an, di sini yang original (hanya pangsit, bisa pilih goreng/rebus) saja 22.000, sampai yang tambah topping bakso, dll, dll harga 30-40ribuan. Tapi puas. Alhamdulillah.

  • Kamis, Geprekan dan Lalapan Endul

Hari ini masakan mamah lagi masuk jurnal syukur hahahah… Biasanya beli geprekan di luar rumah, saya pikir kenapa nggak bikin di rumah saja. Semua bahan dikasih tepung serbaguna (dan ditambah tepung maizena biar saat dingin tetap kriuk): Ayam, Tempe, Terong, dan Lalapan yah hanya irisan mentimun dan tomat siy bun yang ada di kulkas.

Bikin sambal geprek di cobek kecil, cabe rawit dan bawang putih dikasih garam sedikit. Geprek pake cobek, nikmat pakai nasi hangat.

Suami doyannya sambal kecap dengan irisan rawit-bawang merah-tomat, nikmat!

  • Jum’at, Mie Bakso Jumbo

Biasa bun, ngemilnya mie. Kebetulan hari ini A kun ada kelas tambahan jadinya pulangnya sore, sekalian jemput A kun (P chan masih sekolah online) kami pulangnya mampir di Bakso Dongkrak H. Amor di Jl. A. Yani I (dulu namanya Jl. Cenderawasih), dulu alamatnya di sini kemduian sempat pindah ke Jl. Slamet Riyadi di pertigaan dekat jembatan ke Jl Abul Hasan. Entah kenapa, pindah lagi ke lokasi pertama, namun memang lebih nyaman dan strategis lokasi yang saat ini.

Entah ini lidah ibu hamil atau bagaimana, kok ya rasanya enak sekali. Kuah kaldunya itu kalau kata food vlogger, umami banget. Masing-masing bikin racikan saus untuk di santap dengan baksonya yang jumbo itu. Nikmat, Alhamdulillah. Malamnya saya sakit kepala, kolesterol naik bun. Kata suami, kaldunya dari lemak/gajih/tetelan sapi nampaknya makanya pulang-pulang masih terasa lemak di langit-langit mulut dan mamil sakit kepala, pantes nikmat hihihi…

  • Sabtu, Roti Jadul Sekar Putih dan Makan Malam Ayam Goreng Rica, Ayam Goreng Mentega, Sapi Tumis Kangkung Hot Plate, Sapo Tahu Seafood.

Malam minggu kami keluar makan di Mall, sudah janji dari bulan lalu ke anak-anak. Biasanya mamah dan anak-anak mah doyan makanan junk food atau yang kekinian. Jadi, kalau makanannya aman seperti ini, ini seleranya Ayah hehehehe…. Kebetulan ayah sudah lama pengen makan ayam goreng rica favoritnya di resto ini dan beberapa cabang yang kami datangi untuk makan biasanya selalu kehabisan. Jadi nggak apa-apalah kali ini menyenangkan Ayah (beliau juga yang bayar kan ya wkwkwk).

Entah ini mamil juga nafsu makannya lagi gede banget apa ya, eh tapi anak-anak juga. Sorenya saya sekeluarga kenyang banget ngemil roti isi, tapi ternyata makan malam tetap lahap! semua enak!

Jadi, sorenya setelah saya menemani suami ada urusan sebentar di luar rumah, saya minta mampir ke toko roti legendaris Sekar Putih Bakery di Jl. LetJend Suprapto, Samarinda. Toko ini meskipun sudah lama berdiri, dia jual tetap dengan harga murah dan enak. Bayangkan, saya beli 12 buah roti isi dan donat hanya 42.000, masih hangat dan enak! Bandingkan dengan bakery-bakery franchise di Mall, kadang beli 4 buah udah 80.000 hiks. Rekomendasinya roti isi keju dan keju susu ya bun di Sekar Putih. Suami saya yang nggak begitu doyan roti isi, lahap habis dua buah di mobil doang wkwkkw, terus bilang gini: kalau tau murah beli lagi aja tadi yang banyak #halah

FYI

Setiap sehabis kami makan di rumah, biasanya salah satu anak (bergantian) akan mencuci piring.

Setiap makan di rumah, kami biasanya mengurangi gula dan garam. Kayanya ibu ART akan merasa semua amsakan hambar aja gitu ya, gara-gara garamnya dikit banget. Setiap kami pesan minuman di luar rumah, biasanya suami pesan tanpa gula/tawar, saya dan anak-anak yang less sugar atau “gulanya sedikit ya”. Mengurangi konsumsi gula dan garam.

Setiap sehabis makan di luar rumah, biasanya kami rapihkan piring, cawan dan alat makan menjadi satu tumpukan agar memudahkan pelayan resto untuk mengambilnya. Meja bersih.

Sekian bunda, semoga “kenyang” ya membaca artikel penuh cerita makanan ini heheheh…

Alhamdulillah!

Wassalam

waduh, baru saja saya selesai menulis artikel ini suami menghampiri meja belajar saya: “Mah, malam ini makan Tahu Tek yuk”, sambil senyum-senyum dan angkat-angkat kedua alis biar dibolehin. Saya ngakak.

#daily

#KLIP2022

#catatanharian

#gratitudejournal

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Great Enthusiasm, Pohon Literasi

Mengatasi Writer’s Block dengan Free Writing

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Sabtu, 12 Feb 2022

Ish gaya banget nih judulnya, niatnya siy ingin menulis hari ini namun di waktu siang hari. Agar malam hari saya bisa lebih cepat tidur, ingin merubah jadwal rutin menulis di blog gitu maksudnya bun.

Alasan menulis tentang topik ini juga karena selama 1-2 bulan ikutan Tantangan Menulis dari Kelas Literasi Ibu Profesional 2022 saya sering kali nggak punya ide mau nulis apaan di blog ini, bahkan setelah membuka laptop dan siap menulis. Apalagi hari yang saya jalani nampaknya ya begitu aja, nggak ada yang menarik, dan jarang-jarang juga ada yang bisa dipetik hikmahnya. Jadi semakin bingung kan mau nulis apaan saat itu?

Namun, entah apakah ini dinamakan Free Writing atau bagaimana, ketika bingung menulis ya sudah saya tulis aja sesuka saya di draft post, lalu malah jadi mengalir eh malah kebablasan yang niatnya minimal 300 sudah cukup (sesuai syarat setor tulisan dari KLIP 2022) jadi keterusan sampai lebih. Writer’s Blocknya jadi berkurang bahkan hilang ternyata bun.

Saat menulis pengalaman saya (biasanya topiknya jadi: apa yang pernah saya alami, sedang alami, atau sudah alami) biasanya saya tambahkan dengan referensi agar apa yang saya alami itu sesuai dengan data/fakta/hasil riset/artikel dari orang yang lebih ahli. Setelah itu lanjut memperbaiki tata bahasa, setting dan lainnya, meskipun ternyata setelah di publish masih banyak typo ya bun, maaf sudah mengantuk sekali biasanya.

Free Writing

Terkait Free Writing, Alhamdulillah di minggu I saya mendapat kesempatan mendapatkan ilmunya di event Kelas Persiapan KLIP 2022.

May be an image of 1 person, headscarf and text that says 'KELAS PERSIAPAN sepingg Kuliah umum & diskusi MENGENAL FREE WRITING Bersama Shanty Dewi Arifin Inisiator KLIP PESERTA 2022 KLIP KLIP 2022 Jum'at, Februari 2022 14.00-15.00 WIB f KelasLiterasilbuProfesional klip.web.id KLIP'
sumber: Facebook Kelas Literasi Ibu Profesional

Menurut sumber ini, Free Writing adalah teknik menulis di mana seseorang menulis terus menerus untuk jangka waktu tanpa memperhatikan ejaan, tata bahasa, atau topik

Prinsip-prinsip Dasar Free Writing menurut penjelasan Teh Shanty:

  • Meluangkan waktu minimal 10-15 menit sehari untuk menulis
  • Menulis cepat jangan pakai mikir, mau hurufnya salah, katanya nggak jelas, topik macet, dll. hal itu nggak masalah, keluarkan saja
  • Tidak perlu dibaca untuk orang lain, niatnya tidak untuk dibaca orang lain sehingga mengurangi beban
  • Tanpa aturan, ada salah tanda baca, tidak sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) hal itu tidak masalah

Selain menjelaskan tentang Prinsip Dasar, Teh Shanty juga menjelaskan tentang Penggunaan Free Writing, Bagaimana praktek merutinkan, Perlunya target bertahap, Kelebihan dan kekurangan menggunakan tulisan tangan atau mengetik dengan gadget, dan

Tips Free Writing dari Atomic Habits, James Clear:

  • Jadikan Mudah Terlihat, jadikan aplikasi di halaman pertama screen HP/Tablet, buku dan pena mudah dijangkau
  • Jadikan Menarik, fokuslah pada hasil rasakan bagaimana senangnya jika tulisan kita selesai
  • Jadikan Mudah, cukup 15 menit atau jadikan mudah dengan google doc misalnya sehingga bisa menulis dimana pun.
  • Jadikan Memuaskan, rayakan pencapaian kecil, buat checklist, dapat badge.

Tips lain dari Teh Shanty, untuk mendapatkan ide menulis Free Writing adalah dengan ngemil membaca, baca atau cari sesuatu yang kita minati lalu komentari sesuai pendapat pribadi dan suasana hati terhadap apa yang dibaca atau suatu hal yang sedang viral, misalnya.

Writer’s Block

Terkait Writer’s Block ini, Alhamdulillah di minggu II ini saya mendapat kesempatan mendapatkan ilmunya di event sharing WAG Rumbel Literasi IP Samkabar oleh Mbak Usela

Fenomena writer’s block diciptakan dan dipopulerkan oleh psikoanalis Amerika Edmund Bergler pada tahun 1940-an. Dalam kamus Merriam Webster, writer’s block didefinisikan sebagai hambatan psikologis yang mencegah seorang penulis melanjutkan proses penciptaan sebuah karya. (sumber: ini)

Mengatasi Writer’s Block menurut penjelasan Mbak Usela (referensi: ini):

  • Menyegarkan pikiran terlebih dahulu
  • Mengendapakn tulisan untuk sementara waktu
  • Merombak outline yang pernah dibuat
  • Mencari inspirasi dengan membaca buku
  • Mencari tempat menulis yang nyaman
  • Mencari waktu terbaik (golden time)
  • Menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang topik yang ditulis melalui media sosial

Tips lain yang saya temukan disini juga bisa menambah:

  • Membaca buku
  • Melakukan Free Writing
  • Jalan-jalan, cari suasana baru
  • Mendengarkan lagu
  • Mencoba menulis sesuatu yang lain

Free Writing dan Writer’s Block

When you free write, you put pen to paper and without pausing to think, without pausing to edit, you pour your ideas, raw and untreated as they are, onto that piece of paper. If free writing is done and done well, the chance of having writers block is reduced.

https://writingcooperative.com

Ternyata antara Free Writing dan Writer’s Block sangat erat kaitannya ya, Free Writing merupakan salah satu solusi efektif mengurangi (bahkan menghilangkan) Writer’s Block.

Semoga teman-teman yang sedang buntu untuk menulis sesuatu hari bisa mendapatkan pencerahan ya aamiin

Tetap Semangat!

Wassalam

#daily

#KLIP2022

#catatanharian

#pohonliterasi

#freewriting

#writersblock

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Great Enthusiasm, Stay Healthy

Pengalaman Olahraga Saat Hamil

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Jumat, 11 Feb 2022

Kemarin kita membahas mengenai bagaimana caranya meningkatkan energi dan stamina saat hamil (maupun nggak hamil), yaitu dengan berolahraga rutin dan mengatur pola makan yang sehat.

Nah, saat kehamilan ini tentunya saya banyak dapat masukan dari teman-teman yang sudah lebih dahulu melahirkan dan punya anak lebih dari dua. Rata-rata mereka bilang, olahraga dan banyak gerak harus dilakukan saat hamil masih muda, jangan menunggu trisemester ketiga baru olahraga.

Trisemester pertama

Tentunya olahraganya tergantung situasi dan kondisi ya bunda, untuk trisemester pertama itu dokter kandungan saya menyarankan hanya 5-10 menit saja berjalan kaki (saya kadang 1-2 jam sambil belanja groceries heheheh…). Bahkan naik turun tangga disarankan jangan terlalu sering saat hamil muda.

Trisemester kedua

Saat trisemester kedua, biasanya olahraga yang disarankan adalah olahraga senam/yoga yang menguatkan tubuh bagian bawah (pinggang ke bawah) karena agar kaki kita kuat menopang tubuh yang semakin berat bun. Gunakan matras atau yoga mat ya bun agar tidak cedera. Saya pilih yang tebalnya 8 mm, ini paling tebal kalau tidak salah, biar aman dan enak saja (kebetulan juga belinya pas diskon ahahaha..). Saya gunakan matras atau yoga mat atau sepatu olahraga saat berolahraga di rumah itu saat sebelum hamil juga untuk mencegah cedera ankle biasanya.

Di trisemester ini pula saya sudah menggunakan Gym Ball atau Birthing Ball. Ini juga disarankan teman yang merasa bahwa akan lebih efektif jika menggunakan Ball ini jauh sebelum persalinan. Biasanya saat persalinan kita diberi Gym Ball untuk mengurangi sakit pinggang dll. Namun jika kita menggunakan sejal awal juga akan sangat membantu mamil untuk mengurangi pegal-pegal tubuh akibat seluruh otot kita meregang karena adanya ade bayi yang semakin besar di dalam perut.

Gym Ball yang saya gunakan ukuran yang 75 cm, sebenarnya kalau melihat keterangannya siy dengan tinggi badan 155 cm saya cocoknya pakai yang ukuran 65 cm (biasanya ada tiga ukuran bun: 55 cm, 65 cm dan 75 cm). Yang penting saat memilih ukuran itu agar panggul kita jangan lebih rendah dari kaki yang menopangnya nanti. Setelah melihat review pembeli di marketplace saya putuskan yang 75 cm, Alhamdulillah cocok.

Banyak kok video yoga di trisemester kedua yang khusus menggunakan Gym Ball atau Birthing Ball ini. Ada posisi senam dengan mengangkatnya, menempelkan ke dinding dan kita senderkan tubuh kita ke Gym Ballnya dan lainnya. Kita juga bisa menggunakan Gym Ball ini sambil nonton TV, didudukin aja gitu sambil pinggang kita muter-muter seraha jarum jam kemudian bergantian arah, biar ade bayi bisa turun ke panggul dan mengurangi nyeri-pegal dibagian pinggang dan punggung.

Anak-anak saya juga senang menggunakannya, mereka biasa dudukin saat nonton TV, enak bun hehehehe…

Jalan santai 30 menitan boleh kata dokter kandungan saya, naik turun tangga sudah boleh agak banyak dibandingkan saat hamil muda namun tetap perlahan.

Trisemester ketiga

Pagi tadi saya mulai senam hamil untuk trisemester ketiga, biasanya saya senam untuk trisemester pertama dan kedua.

Bedanya di senam trisemester ini, sejujurnya baru nyobain satu video siy, jadi belum bisa ngomong banyak juga ya. Kalau yang di trisemester pertama dan kedua saya sudah punya beberapa video favorit yang durasinya total selama 20 menitan (biasanya saya pakai dua video pendek) hasilnya selama senam itu keringatan dan capek tapi setelahnya jadi lebih bertenaga, nggak capek mau jalan berjam-jam di Mall, naik turun tangga di rumah aman!

Kali ini, saya menggunakan video durasi 37 menitan, saya pikir akan lebih berkeringat, namun ternyata tidak juga, karena kebanyakan gerakannya adalah posisi-posisi untuk melebarkan panggul agar lebih lentur saat hamil, dan latihan nafas untuk persiapan persalinan. Seru siy, bahkan tidur siang saya jadi lebih nyenyak.

Jalan kaki dengan durasi lebih banyak dan jarak lebih jauh nampaknya lebih baik, naik turun tangga lebih banyak bun karena pengalaman teman saya di Jepang yang apato (apartemen) nya di lantai dua membuat dia jadi lebih lancar lahiran hehehe. Kata dokter saya juga, saat hamil tua malah dianjurkan naik turun tangga.

Untuk renang belum saya pikirkan, meskipun sangat dianjurkan bun. Selain butuh effort lebih karena harus di kolam renang umum, khawatir pandemi dan mau ukuran baju renang berapa bun, saya sudah sangat gendats sekali hiks. Ada kah yang jual pakaian renang muslim hamil? hmmm bagus juga ya kalau ada, karena perut ini butuh agak longgar.

Pijatan Suami

Sebelum tidur, enaknya berendam kaki air hangat agar kaki berkurang bengkaknya dan dipijat suami kakinya…syedap bun xixixixi…

Semangat Bergerak Para Bumil!

Wassalam

#daily

#KLIP2022

#catatanharian

#KelasLiterasiIbuProfesional

#ibuprofesional2022

#ibuprofesionalforindonesia

#semestakaryauntukindonesia

#womenincooLABoration

#IP4ID2022

#KLIP2022MengantarCahaya

Posted in Great Enthusiasm, Stay Healthy

Cara Meningkatkan Stamina dan Energi Tubuh

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Kamis, 10 Feb 2022

Malam ini menulis post ini sambil ditemani tendangan (calon) ade bayi, yang lain sudah istirahat semua masuk kamar. Tepar kecapean dan pada kekenyangan. Mamah dan ade bayi tidur siang sampai tiga kali hmmm… jam 9 pagi, jam 1 siang, lanjut jam 3 sore hmm… Maaf ya bun, beberapa hari ini saya kurang tidur, bahkan pagi tadi saya terbangun jam 3 pagi dan nggak bisa tidur lagi, sekalian saja menyiapkan sahur jam 4 buat suami dan anak-anak puasa.

Mau cerita apa ya hari ini, nggak ada yang istimewa, energi saya habis jadi cuman bisa depan laptop ya 1 jam tadi pagi dan saat ini, saat menulis postingan ini. Rencana mah banyak, sudah semangat juag kemarin untuk menulis artikel HexaMagz, menulis lainnya apa daya ya tidak bisa diprediksi.

Pernah kah bunda-bunda merasakan hal yang sama, kayanya sudah cukup istirahat dan tidur tapi gak ada tenaga, susah konsentrasi dan mager aja gitu?

Nampaknya energi atau stamina tubuh ini harus di bangkitkan dengan olahraga rutin lagi dan makan makanan yang sehat. Kalau orang beranggapan bahwa energi akan bertambah jika kita istirahat disaat capek. Berdasarkan pengalaman saya, hal itu tidak sepenuhnya benar ya. Karena yang saya rasakan stamina saya bertambah jika saya rajin olahraga dan makan yang bener.

Definisi

Menuru KBBI

stamina/sta·mi·na/ n 1 kekuatan dan energi fisik seseorang yang memungkinkan dia dapat bertahan dalam bekerja atau dalam kesehatan tubuh; daya tahan: karena cuaca yang dingin, — olahragawan kita menurun2 ki ketabahan dan ketahanan mental; keuletan

energi/ener·gi/ /énérgi/ n Fis kemampuan untuk melakukan kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika); daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan, misalnya dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar matahari); tenaga;

Mengapa olahraga meningkatkan energi?

Menurut berbagai sumber yang saya baca (salah satunya ini), olahraga membuat detak jantung meningkat, hal ini dapat meningkatkan aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dan otak sehingga kita bisa lebih berenergi dan fokus.

Olahraga yang bisa meningkatkan energi:

  • Jalan kaki
  • Lari
  • Yoga
  • Naik Turun Tangga
  • Berenang
  • dll.

Mengatur makan sehat agar meningkatkan energi

Menurut sumber ini, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain:

  • Sarapan penting
  • Konsumsi karbohidrat kompleks
  • Makan teratur
  • Minum air putih yang cukup
  • Penuhi asupan zat besi
  • Batasi asupan makanan yang mengandung gula dan minuman yang mengandung kafein

Makanan yang bisa meningkatkan energi:

  • Nasi merah, ubi, oatmeal
  • Salmon, tuna
  • Telur
  • Pisang
  • Kacang-kacangan
  • Sayuran Hijau
  • Alpukat
  • dll.

Semangat, besok harus balik olahraga, sarapan oatmeal, kurangi gluten dan gula!

Wassalam

#daily

#KLIP2022

#catatanharian

Posted in Daily, Diary

Gebetan ala Remaja

Assalamuallaikum minna san,

Bismillahirrahmanirrahim…

Rabu, 9 Feb 2022

Tadinya bingung mau cerita apaan hari ini soalnya ya begitu-begitu saja aktivitas harian saya mah, kecuali siang menjelang sore tadi kami makan siang bareng anak-anak di mie pangsit (yang menurut kami) terenak di Samarinda, Mie Pangsit Jakarta di Jalan Sulawesi. Saking kenyangnya, semua nggak ada lagi yang makan malam, kecuali mamah ngemil dikit hehehhehe…

Sembari menunggu Adzan Isya, kami ngobrol-ngobrol lah berempat, saya-suami-A kun-P chan. Awalnya ngobrolin cowo terganteng waktu di SDnya P chan sambil melihatkan fotonya ke kami semua. Lanjut cowo terganteng di SMP saat ini. Saya mulai pancing-pancing soal gebetan di sekolah. P chan cerita bagaimana di sekolah ada tren anak-anaknya punya crush alias gebetan.

Menurut KBBI: gebetan /gébétan/ n seseorang yang sedang ditaksir atau disukai: sekarang dia memiliki ~ baru

Di WAG kelas (yang tidak ada guru walinya) mereka suka share fotbar alias foto bareng crush masing-masing, biasanya satu kelas dan satu meja, awalnya diceng-cengin aja, di shipping gitu kali ya istilah zaman now. Gara-gara di ship gitu akhirnya kemudian fotbar aja deh alias di terusin aja deh biar netizen puas terwujud.

P chan perlihatkan fotbar-fotbar yang ada di WAG teman-teman sekelasnya. Mamah dan Ayah berusaha menahan rasa kaget, berusaha tenang. Kadang ekspresi ayah sudah mengencang, tapi saya buru-buru kasih kode biar tetap santai. Liat anak-anak seusia anak kita yang remaja, foto bareng dengan lawan jenis.

Teringat kelas Bunda Sayang Pra Nikah tentang materi Pendidikan Seksualitas bahwa apa yang anak pikirkan belum tentu sama dengan pikiran orang tua, anak mah mikirnya simple orang tua mikirnya kejauhan. Jadi harus tetap menahan diri, santai sambil bertanya pendapat si anak. Karena kalau belum apa-apa kita sudah melarang, berkomentar negatif dan lainnya, nanti anak males mau cerita apa-apa ke orang tua, soalnya baru cerita seru sudah dihakimi. begitu kan ya?

Rata-rata fotbarnya ya saling menempel tubuh dengan lawan jenis, ada foto bareng crushnya ini sambil jari-jari tangan masing-masing membentuk simbol hati/heart, yang bikin mamah akhirnya terucap juga rasa khawatir ketika melihat satu fotbar anak remaja lawan jenis ini bergandengan lengan tangannya sehabis nonton di bioskop.

Shock lah, itu anak-anak teman sekelas anak sayah pemirsah! Deg-degan sebagai mamah itu terasa sekali. Gimana nanti kalau anakku diajak nonton sama lawan jenis? Punya crush? Fotbar? Pacaran???? Ayah sudah menggelengkan kepala. Saya cuman bisa mengelus dada berusaha menenangkan hati yang deg-deg splash ini sambil bilang ke Ayah: Yah, usia SMP masih bisa kita arahin ya, siap-siap SMU dan Kuliah ini gimana (dalam hati termehek-mehek panik ini). P chan saat ini belum diship ya gaes. Tapi saya tanya pendapat dia jika dishipping dengan teman cowonya di kelas: ya fotbar aja mah, jawab P chan sambil tertawa.

Nampaknya P chan dan teman-temannya menganggap ini hanya main-main saja. Menurut P chan juga, sebenarnya mereka punay crush beneran di kelas lain atau kakak kelas jadi ini hanya main-main saja. Saya dan suami menganggap ini bukan main-main, pasti nantinya ada yang baper salah satunya atau keterusan sampai SMU. A kun yang di sekolahnya memang dipisah kelas antara ikhwan dan akhwat, demi melihat fotbar-fotbar itu langsung mengucap Istigfar berkali-kali… hihihi…

A kun juga punya cerita yang ada benang merah yang sama hari ini. Di kelasnya ada temannya yang dibully (istilah A kun ya) gara-gara temannya punya tikt*k dan di akunnya ada video dia dengan akhwat sambil ditulis “ayang”. Kemarin di spill salah satu teman sekelas di WAG, hari ini kena mental habis dicengin, sampai temannya itu lapor ke BK (Bimbingan Konseling) dan bahkan ada yang melihat dia menangis di ruang BK. Temannya sampai nggak mau sekolah lagi! hiks.

Berhubung temannya itu satu meja dengan A kun, dia hanya bisa membesarkan hati temannya meskipun berusaha netral. Saya bertanya sama A kun, A kun sikapnya bagaimana dia menjawab ya berusaha membesarkan hatinya tapi tetap bilang bahwa bermain sosmed itu belum pantas seusia kita, sebaiknya berhenti saja bermain sosmed karena yang bisa punya sosmed hanya usia 17 tahun keatas kata mamah saya (Alhamdulillah mamah di bawa-bawa ya wkwkwkwk).

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”

(Qs.Ibrahim : 40)

Duh, kalau ada yang bilang ilmu parenting itu penting di usia golden age ya salah ya gaes. Orang tua harus selalu punya ilmu untuk mendampingi anak-anak sepanjang usia mereka hingga dewasa dan mandiri agar mereka selalu berada di jalan yang lurus dan benar, di ridhai Allah. Ketika pra baligh saya sudah ketar ketir masalah tanda-tanda pra baligh, menjelaskan menstruasi dan mimpi basah. Alhamdulillah sudah lewat. Sekarang ada lagi yang harus dihadapi: pergaulan dengan lawan jenis, hormon naksir lawan jenis di saat remaja, dll.

Oh iya, buku handbook pubertas remaja muslim dan muslimah cetakan terbaru (Penerbit Ahlasn) sudah di rumah. Mudahan saya, suami dan anak-anak bisa mendapat banyak pencerahan dan ilmu mengenai dunia remaja.

Semangat para ortu yang mendampingi anak remaja!

Wassalam

#daily

#KLIP2022

#catatanharian