Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Aliran Rasa Level 6

Assalamuallaikum minna san,

Saatnya membuat aliran rasa untuk Tantangan Level 6 : Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

yang kata Bunda E, “buatlah tulisan yang bisa memberikan inspirasi dan pengingat untuk diri kita..”

Apa saja yang sudah dilalui selama level 6?

berhubung mamah agak kurang menyukai matematika (terus kenapah mamah sekarang belajar di fakultas engineering mah?!… #gubrak), jadinya butuh agak lama memutar otak mencari apa dan bagaimana caranya menstimulasi matematika di kehidupan sehari-hari

mulai dari ngarang, maksa masukin matematika di obrolan, sampai niru kakak kelas di komunitas IIP Asia dengan melihat website PBS Parenting hihi…

Alhamdulillah, mulai mulus dan dapet ide malah ketika waktu jalan keluar rumah. Dan kadang A kun yang ngajak duluan berpikir matematis logis hingga bisa mamah tuliskan di laporan progress harian

Bagaimana perasaan para Soleha sekalian ?

Walaupun awalnya agak bingung

Namun ketika sudah mulai memahami maksud dari menstimulasi matematis logis ini

kami berdua bisa menerapkannya terus menerus di kegiatan sehari-hari

dan kadang obrolan dengan ayah dan P chan di Indonesia suka bahas matematis logis juga

secara semuanya jago matematika….(kecuali mamah..hiks)

terima kasih IIP, barakallah ilmunya

Untuk Game Level berikutnya, mudahan tetep semangat, bisa fokus dan konsisten ya…mudahan di ridhoi Allah setiap prosesnya aamiin…

semangat belajar temen-temen!

wassalam

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Thinklogic

 

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Angka Pecahan, Buah Jeruk

Assalamuallaikum minna san,

Tantangan 10 Hari Game Level 6: Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

Hari ke 10

Hari ini mamah lagi-lagi memutar otak mencari bahan materi untuk menstimulasi kemampuan matematika logis A kun, sambil mengerjakan hal lain.

Alhamdulillah, di ruang TV selalu ada buah di dalam nampan yang selalu siap agar kebutuhan vitamin dan serat harian selalu terpenuhi….kalau nggak lupa heheheh…

Kali ini buah jeruk, ada 6 buah.

Ehime prefecture merupakan penghasil jeruk no 1 di Jepang, musim jeruk ada sepanjang tahun terutama di musim gugur dan dingin seperti saat ini. Musim lainnya pun ada, namun jenis jeruknya berbeda tiap musim.

Jeruk di sini berbeda dengan jeruk di Indonesia yang kulitnya hijau kekuningan dan disebut enak jika rasanya manis tanpa asem sama sekali. Sedangkan di sini, jeruknya berkulit oranye seluruhnya, dan yang disebut enak jika rasanya manis namun ada asemnya, benar-benar rasa jeruk bukan?…dan tidak ada sama sekali bijinya.

Jeruk di sini dijadikan produk kemasan berbagai macam. Bahkan ada minuman kemasan yang rasanya agak pait karena dihancurkan bersama kulit jeruknya saat proses pembuatannya. Orang Jepang kenalan saya senang meminum jeruk kemasan produksi Ehime tersebut, saya juga kadang diberi. Ternyata air jeruk yang agak pait tersebut berkhasiat bagi kesehatan. Pantas saja digemari.

Waduh, saya malah ngelantur kemana-mana ya..

Baiklah, kembali ke laptop

A kun dan saya akhirnya berdiskusi tentang angka pecahan dengan bantuan 6 buah jeruk.

termasuk contoh soalnya juga.

Misalnya, bagaimana jika A kun ingin membagi 6 buah jeruk kepada 2 orang sahabatnya, maka tiap orang akan mendapat berapa jeruk?

Kadang diselingi candaan seperti, bagaimana jika temen A kun ada 10 terus tiap orang dapet berapa? A kun menjawab sambil cengengesan : Temen Alif nggak ada yang suka jeruk, jadi semuanya buat mamah

hmmm baiklaah…

seru juga ya jib bermain sambil belajar…

Wassalam

#harike8

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Angka Desimal, Selisih Berat Badan (sensitif!)

Assalamuallaikum minna san,

Tantangan 10 Hari Game Level 6: Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

Hari ke 9

Hari jumat lalu ke skip nggak submit laporan Tantangan 10 Hari, walaupun dikerjakan namun mamah capek banget, jadi udah nggak sanggup bikin.

Sewaktu mamah sedang muter otak bagaimana caranya melatih matematik logis ke A kun, tiba-tiba A kun nanyakan tentang tinggi badan mamah dan ayah…

lalu bergulir jadi ngobrol tentang berat badan

yah, maklum ya Ibu-ibu, tiap hari nimbang badan, makan dijaga, tapi tetep merasa gendut…

Jadi, saya punya ide untuk bermain bersama A kun, berapa selisih berat badan anggota keluarga

Maaf ya saudara setanah air, angkanya saya sembunyikan

berhubung sensitif..hihi…

jadi A kun menghitung selisih berat badan mamah dan ayah, mamah dan A kun, termasuk 1 dan 2 angka di belakang komanya. Berhubung timbangan yang biasa kami pakai adalah timbangan badan digital

Jadi A kun pun belajar angka desimal

ternyata seru juga ya jib, mamah juga jadi tau A kun bisa cepat menghitung imajiner alias tanpa coretan kertas.

Mamah melihat perubahan yang makin baik selama A kun les kumon

matematika bukan lagi mata pelajaran yang A kun takuti, namun menjadi kegemaran

lanjutkan A kun!

 

Wassalam

#harike8

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Nama Bulan

Assalamuallaikum minna san,

Tantangan 10 Hari Game Level 6: Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

Hari ke 8

Sore ini, mamah dan A kun pulang lebih lambat dari biasanya. A kun karena ada ekskul kelas Engish di sekolahnya dan mamah menyelesaikan target hari ini di lab. A kun pulang duluan dari mamah.

Hari ini dia gembira karena Speechnya sudah dilaksanakan dan berjalan lancar.

Sambil menahan kantuk dan menemani A kun, mamah mengajak A kun belajar nama-nama bulan dalam kalender Masehi. Karena selama ini A kun belum hapal nama bulan Januari sampai Desember serta urutannya dan kaitannya dengan angka 1 sampai 12.

Bahwa bulan 1 (ichi gatsu dalam bahasa Jepang) adalah bulan januari sampai dengan bulan 12 (juu ni gatsu) adalah Desember.

Setelah berulang kali menyebutkannya bersama mamah, dan dia mengulang sendiri

Mamah mencoba menyebutkan angka bulan dengan acak dan A kun harus menyebutkan nama bulan masehinya

waah ternyata A kun berhasil dengan baik

apakah ini termasuk menstimulasi matematika logis bukan ya…

yang pasti, A kun akan terbiasa dan tahu jika mamah menyebut nama bulan dalam percakapan sehari-hari, A kun sudah tau.

Basanya siy obrolan seputar, bulan kapan libur sekolah? bulan apa pulang ke Indonesia? berapa lama lagi kita jalan keluar kota? berapa lama lagi A kun balik ke matsuyama?

hehehe…

Wassalam

#harike8

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Pengeluaran Harian

Assalamuallaikum minna san,

Tantangan 10 Hari Game Level 6: Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

Hari ke 7

Setiap hari mamah selalu menulis pengeluaran dan belanja, direkap dan dievaluasi tiap bulan, pengeluaran apa yang besar dan jika hal itu ternyata bukan prioritas maka bulan berikutnya bisa ditekan agar tidak terjadi pemborosan pengeluaran. Sehingga uang bulanan bisa ditabung lebih banyak lagi, untuk hal mendesak atau untuk beli tiket pulang ke Indonesia hehehe…

Biasanya pengeluaran terbagi beberapa, yaitu pengeluaran rutin rumah (biaya sewa apato, listrik, air, gas), biaya rutin pendidikan (SPP A kun, les piano, les kumon, les karate, les private japanese mamah), rutin mingguan (belanja sembako) dan biaya non rutin seperti untuk hiburan (transportasi, makan di luar rumah), non rutin sandang dan papan (belanja pakaian dan perlengkapan rumah) dan yang utama adalah biaya menabung, sedekah dan zakat, tiga hal ini yang harus diutamakan dahulu ketika awal menerima beasiswa …saya mahasiswa, jadi beasiswa bukan gaji hehehe…apalagi beasiswanya dikirim per 3 bulan sekali, jadi harus pintar-pintar mengaturnya

Kalau gaji dan nafkah suami dalam rupiah (seneng deh di nafkahin suami itu, alhamdulillah…jadi sayang mau dipake hehehe…), biasanya mamah pakai untuk menabung, zakat dan sedekah …ya kadang buat belanja online hihi…

Di jepang ada dijual di toko yaitu buku tulis khusus mencatat pengeluaran harian-bulanan, pakemnya sama untuk berbagai jenis buku. Ada 2 jenis, yang dihitung berdasarkan belanja per kategori seperti saya sebutkan di atas, ada juga yang hanya Debet Kredit saja tanpa pengkategorian. Saya sudah mencoba keduanya, dan lebih cocok dengan gaya Debet Kredit saja seperti di Indonesia.

Hari ini mamah minta bantuan A kun menghitung pengeluaran 3 hari terakhir, berhubung mamah belum sempat merekapnya beberapa hari ini. Nggak banyak siy, karena memang tidak banyak jalan di 3 hari itu.

A kun membantu menghitung, sekalian mendengarkan penjelasan mamah tentang pengeluaran harian, dari mana uang kita bisa jalan keliling beberapa kota di Jepang selama ini, dari mana uang untuk maen ke Disneyland, dari mana uang kita bisa sering pulang ke Indonesia.

Alhamdulillah Allah cukupkan dan beri keberkahan dari uang beasiswa kita ya nak..alhamdulillah…

A kun nampaknya agak pusing gitu ketika diajak berdiskusi soal uang, walaupun sejak kecil sudah terbiasa diajarkan untuk menabung dan membeli mainan dari uang hasil menabungnya. Namun, mendengar soal pengeluaran rutin harian yang harus mamah catat dan evaluasi setiap bulan, nampaknya terlalu banyak informasi baru…bisa jadi mamah sekalian curcol ya ahahaha…

banyak hal baru ya jib beberapa hari kita belajar di game level 6 ini…

besok ada hal baru apa lagi ya?

Wassalam

#harike6

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Magic Pen

Assalamuallaikum minna san,

Tantangan 10 Hari Game Level 6: Menstimulasi Kecerdasan Matematis Logis

Hari ke 6

Kali ini mamah terskip 1 hari, di hari Selasa kemarin, karena capek luar biasa, bahkan mamah pergi tidur duluan daripada A kun. Terbangun sebentar untuk menemani dia sikat gigi, wudhu lalu mamah tepar kembali. Kebetulan sedang tidak sholat juga.

Padahal sudah ada progress yang akan dilaporkan kemarin.

Baiklah, kita cerita hari ini kalau begitu ya…

Sore ini kami membahas harga magic pen yang dibeli A kun dan mamah ketika hari senin lalu. Magic pen atau Onamae pen (pen untuk menulis nama) adalah istilah di jepang untuk spidol yang digunakan untuk menulis nama di barang-barang yang dibawa ke sekolah. Di jepang, semua barang baik alat tulis maupun perlengkapan lainnya, wajib diberi nama, pakaian olahraga, sepatu dalam sekolah, tempat minum, buku tulis, pensil, bahkan crayon harus diberi nama satu persatu.

Sangat teratur ya, semua orang punya barang yang sama lengkapnya, semua diberi nama, jadi anak-anak belajar untuk terbiasa terorganisir dan rapi dan memperjatikan barang milik pribadi. jadi tidak ada tuh istilah penghapus yang hampir tiap hari ilang seperti ketika A kun bersekolah di Indonesia.

Nah, spidol ini mungkin disebut magic pen, karena dia bisa menulis dipermukaan apa saja tanpa khawatir tintanya akan hilang, di kain, stainless, plastik, dan lainnya. Bahkan terkena air, panas, dingin. Hebat ya…

Kali ini saya berdiskusi dengan A kun, murah mana beli 1 magic pen dengan harga 120 yen, atau 3 buah magic pen dalam satu plastik kemasan dengan harga 345 yen?

A kun dengan sigap mulai menghitng imaginer. dan dia bilang, berarti sebaiknya membeli magic pen yang 3 buah dalam satu kemasan, karena lebih murah…

Tiba-tiba saja, dia mengambil alat tulis lainnya yang kadang mamah beli satuan, kadang beli kemasan yang isi banyak.

“Berarti mah, lain waktu, kita beli yang kemasan isi banyak aja mah, karena lebih murah” katanya lagi antusias

Ekspresinya itu nampak gembira, ingin tahu, dan takjub bergabung dalam satu ekpresi. Mamah tersenyum geli, ternyata A kun baru tahu ya… makanya mamah demen belanja grosiran kalau di Indonesia jib hihihihi…

Ternyata, obrolan sederhana seperti kemarin, menurut saya, sangat penting bagi pengetahua dan wawasan anak. Menggabungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari juga membuat A kun jadi bersemangat belajar menghitung.

ih keceh IIP!

Wassalam

#harike6

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Belajar menghitung uang naik trem

Assalamuallaikum minna san,

Sore ini, A kun dan mamah pergi ke Warung sushi langganan yang berada di area dekat shopping Mall Fuji Grand. Selain kangen makan sushi, juga karena ada peralatan tulis A kun yang harus dibeli.

Hari ini masih hari libur nasional di Jepang

Ke Fuji Grand bisa ditempuh dengan naik sepeda sekitar 10-15 menit, biasanya saya dan emak-emak yang kuliah suka kesini pas hari kerja sambil naik sepeda, biasa beli sembako di Kaldi (toko bahan makanan import), namun biasanya kalau mamah dan A kun jalan di hari libur, kami memilih naik trem. Stasiun/Haltenya ada di dekat kampus, kurleb 5 menit dari rumah.

Ketika hendak berangkat, mamah teringat tantangan di game level 6, wah menarik pikir mamah jika sekalian bikin A kun maen matematika sama mamah selama pergi ke Fuji Grand dan Sushi ya (warung sushi) bernama Kurau Sushi.

Sambil berjalan kaki dari rumah, melewati kampus menuju halte Teppocho, dan menunggu trem tiba, mamah punya ide

Mamah bertanya kepada A kun, apakah A kun ingat berapa tarif naik trem? ternyata dia tidak pernah memperhatikan…hmmm… apalagi kami pakai kartu trem yang tinggal gesek di mesin di trem setiap turun, seperti e-money tapi khusus trem, kalau saldonya habis bisa kita si lagi.

Jadi, tarif untuk Dewasa sebesar 160 yen. Mamah bertanya kepada A kun: kalau anak-anak tarifnya separuh tarif dewasa, tarif anak-anak berapa jib? jadi, kalau mamah dan A kun naik trem, harus bayar berapa?

Awalnya dia agak kewalahan dan grogi menjawab pertanyaan mamah, sampai mamah berulang kali mengulang soal cerita ini. Jadi ingat kata sensei nya di sekolah, A kun matematikanya baik namun kalau soal cerita langsung nge blank karena gugup dan nggak pede.

Jadi mamah membesarkan hatinya dan memberinya semangat

Alhamdulillah bisa dijawab dengan baik

Pertanyaan selanjutnya, Kalau mamah dan ayah berdua naik trem?

dia bingung, kok Ajib nggak ikut…wkwkwkwk

mamah bilang, kalau ini hanya contoh, misalnya…

Akhirnya dia menjawab dengan benar

mamah nanya lagi, Kalau mamah, ayah dan Ajib yang naik trem?

semakin cepat dia menjawab

Kalau ajib dan pila saja yang naik trem?

A kun nanya lagi: masa anak-anak aja yang pergi, mamah dan ayah kemana?

mamah tertawa, kan anak-anak jepang biasa naik trem sendiri atau bersama temannya jib, apalagi sudah kelas 4 seperti A kun, jawab mamah

ketika masuk trem, mamah masih melanjutkan pertanyaan. Kalau nenek-kakek-ayah dan mamah naik trem, bayar berapa totalnya jib?

semakin cepat A kun menghitung, menghitungnya dengan imajiner saja tanpa corat coret atau alat tulis.

Kalau Ajib dan medina (sepupunya A kun) naik trem, bayar berapa jib?

Ya Alif aja yang bayar mah, kan medina gratis

hehehe, ternyata pertanyaan jebakan mamah masih bisa dijawab A kun. Karena anak usia 6 tahun ke bawah gratis naik transportasi publik.

Alhamdulillah senang hari ini bisa meluangkan waktu bareng A kun sambil belajar

Wassalam

#harike5

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in Great Enthusiasm, How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Semua Hepi

Assalamuallaikum minna san,

Sejujurnya beberapa hari ini mamah agak bertanya-tanya, apakah sudah benar tantangan 10 hari game level 6 yang mamah dan A kun lakukan selama ini, karena berasa kurang maksimal aja …

Jadi hari ini mamah mencoba mencari tau dari tugas Bunsay di kelas yang lebih senior, dari rekan IIP Asia, mbak Dian… di sosmednya diketahui bahwa beliau mencari ide dari PBS Parenting, jadi mamahpun segera meluncur ke website PBS dan berharap menemukan ide juga…

Alhamdulillah ada titik terang, jadi mamah berupaya meniru inspirasi dari website tersebut untuk Game kali ini, terima kasih mbak Dian…

Hari ini, setelah A kun menyelesaikan PR Kumonnya,  mamah mengajak A kun berdiskusi kecil mengenai rencana makan siang besok hari. Besok, hari senin, merupakan hari libur nasional di Jepang, National Foundation Day, memperingati hari berdirinya negara Jepang. Dan mamah ingin mengajak A kun makan siang di luar rumah, karena sejak perayaan ulang tahun A kun yang ke 11, awal Februari lalu, belum ada waktu berdua untuk merayakannya dengan makan siang bersama.

Kali ini mamah mengajak A kun berdiskusi sekalian melatih matematikanya, bagaimana ami memilih restoran dan menu makanan.

  1. Apakah cafe dengan menu spagetti dengan harga perporsi sekitar 750 yen, belum harga minuman sekitar 400 yen
  2. Ataukah restoran Nepal-India dengan menu paket lunch lengkap dengan minum sekitar 800 yen per orang, tapi bila A kun memilih menu mie goreng favoritnya maka harganya kisaran 1000 yen
  3. Atau, warung sushi dengan per piring sushi sekitar 150 yen, dimana memperoleh 3 buah sushi per piringnya, kali ini mamah membatasi A kun hanya boleh 10 piring saja, jadi kisaran 1500 yen per orang

 

Dengan mengetahui harga makanan dan total yang harus mamah keluarkan jika makan diluar rumah, A kun jadi mulai berpikir, wah ternyata mahal juga ya mah makan di luar

Bener juga ya jib, jadi nggak enak juga nih sama ayah, yang musti bayarin tiap kita makan di luar rumah selama kita di Indonesia *mamah jadi gak enak hehehe…

Akhirnya, A kun tetap memilih warung sushi…alasannya karena, kangen…

ternyata seru juga ya belajar matematik logis dalam kehidupan sehari-hari bersama anak

membersamai anaknya yang penting untuk mamah…

A kun senang juga dapat perhatian mamah..

Ayahpun ketika menelpon di sore hari, menanyakan hal yang sama: Alif sudah diperhatiin belum mah?

Alhamdulillah hari ini sudah mendongeng, main dan belajar matematika bareng

Jadi mamah bisa kerja tanpa direcokin anak, anaknya seneng diperhatiin, ayah juga seneng nggak dicemburuin A kun…semua hepi

terima kasih IIP untuk Tantangan 10 harinya

Wassalam

#harike

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Persiapan Latihan Karate

Assalamuallaikum minna san,

Hari ini belajar matematis logisnya masih tentang waktu

Jadi, A kun pagi ini latihan karate

namun, karena malam sebelumnya kami berdua tidur hingga larut malam sehingga setelah subuh kami tidur kembali

akhirnya, jam 7 pagi mamah bangun dan berkomunikasi dengan orang tua lainnya tentang jadwal latihan karate hari ini. Sudah lama mamah tidak melanjutkan latihan karate, karena sering kali wiken mamah harus tetap kekampus. Termasuk kali ini

kemudian segera membangunkan A kun

ketika A kun terbangun, mamah bicara dengannya

A kun, pagi ini latihan karate. Karena sudah sebulan nggak latihan dan bulan depan ada kenaikan tingkat, mamah harap A kun mau pergi latihan karate bersama teman-teman ya…

Mamah bilang begini karena A kun bangun siang. Biasanya kalau Mamah habis subuh nggak tidur lagipun, seringnya terburu-buru menyiapkan A kun berangkat karate, apalagi hari ini.

Mamah dan A kun pun berdiskusi apa saja yang harus disiapkan di waktu yang hanya 2 jam sebelum berangkat latihan

Mamah agak pesimis karena pengalaman setiap kali persiapan latihan yang selalu terburu-buru

Namun dengan kerjasama yang baik antara mamah dan A kun, alhamdulillah 30 menit sebelum temannya menjemput untuk latihan, A kun sudah siap dan asyik menunggu

Mamah dan A kun mengatur waktu setiap aktivitas persiapan sebelum latihan, yaitu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk : menyiapkan sarapan, berganti pakaian, sarapan, menyiapkan peralatan latihan, menyiapkan bekal air minum dan uang saku (biasanya sepulang latihan suka ramai-ramai makan di warung sushi bersama teman Indonesianya), menyiapkan SPP karate bulanan, dan lainnya

Pagi ini kami belajar pentingnya menghargai waktu, membagi waktu, dan berapa lama jendela waktu untuk masing-masing aktivitas

Wassalam

#harike3

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic

Posted in Great Enthusiasm, How to be a good Mom, Piece by Piece

Game Lvl. 6: Belajar matematika logis dalam pengaturan waktu

Assalamuallaikum minna san,

Hari ini saya tidak sempat menstimulasi A kun dalam permainan, namun kami sempat berdiskusi ketika sore hari tentang pengaturan waktu

Jadi, saya pulang agak sore dibandingkan biasanya, dan A kun sepulang sekolah sore hari langsung siap-siap berangkat Les Kumon dan Piano.

Ketika saya tanyakan, apakah mamah anter dan tungguin? atau pergi les sendiri dulu, mamah beresin rumah dan lainnya dulu, baru nanti jemput ketika waktu les sudah selesai?

A kun menjawab bahwa dia akan berangkat dan pulang les sendirian. Walaupun pulang les hari sudah malam, namun nampaknya sudah berani pergi dan pulang sendirian naik sepeda, jarak tempat lesnya kurleb 6-8 menit bersepeda

kemudian, saya baru teringat bahwa jadwal saya belanja sembako adalah jumat sore, ketika mengantar A kun ke tempat les, saya biasanya pergi ke Supa kemudian jemput Aa kun setelahnya. Namun berhubung sudah lelah sekali setelah seharian dikampus, saya mencoba meminta pendapat A kun tentang ini.

Apakah mamah tetap pergi menemani A kun sambil belanja ke supa (supermarket) ataukah di rumah saja mengerjakan tugas rumah lainnya?

A kun melihat jarum jam sambil berpikir, kemudian kembali menatap saya, memperhatikan kondisi fisik mamahnya.

“Kayanya besok aja mah belanjanya, biar sore ini mamah di rumah aja…”

Kemudian saya mengiyakan sambil mengajak A kun berlatih mengatur jadwal harian untuk besok.

Jadi besok A kun pagi-pagi karate, mamah pergi ke supa, siang kita ke lab atau makan siang di cafe yang ada menu spagettinya, sore mamah ke pengajian terus malam kita ada undangan makan malam di Tante I

setelah kami menyetujui jadwal besok, A kun berangkat les dan mamah mencuci pakaian (yang seharusnya biasa dilakukan setiap sabtu pagi)

Sepulang A kun les, sehabis magrib dan makan malam, A kun langsung menyelesaikan PR sekolahnya untuk akhir pekan ini. Melihat sabtu nampaknya jadwal lumayan padat sehingga jika sore dan malam hari masih ada waktu mengerjakan hal penting, maka dilakukan saja.

Entah, apakah pengaturan waktu masuk ke dalam matematika logis

Namun, alif dan mamah belajar mengatur waktu sesuai dengan prioritas, kegiatan rutin dan kemampuan

Pagi harinya, mamah dan ayah juga berdiskusi tentang pengaturan waktu mamah menyelesaikan target progress riset, jika target 2 minggu harus selesai mengerjakan, maka setiap harinya harus ada minimal target yang harus dicapai. Dan apabila target melebihi minimal, maka dipastikan ada percepatan waktu penyelesaian. Mamahpun jadi termotivasi…

Wassalam

#harike2

#Tantangan10Hari

#Level6

#KuliahBunsayIip

#ILoveMath

#MathAroundUs

#Thinklogic